Biodata dan Profil Sosok Arizal, Sutradara Multi-Genre yang Melegenda di Dunia Film Indonesia, Warkop DKI Salah Satunya

Author:
Share
Istimewa
Arizal, seorang sutradara ternama Indonesia yang dikenal mampu menggarap berbagai genre film, mulai dari drama, komedi, hingga laga. Selain sebagai sutradara, ia juga berkiprah sebagai pencipta lagu dan wartawan di beberapa media terkemuka.
  
Arizal lahir di Air Molek, Pasir Penyu, Indragiri Hulu, Riau, pada masa pendudukan Jepang, tepatnya 11 Januari 1943. Ia berasal dari keluarga Minangkabau, putra dari pasangan H. Ibrahim Sidi Mangkuto dan Hj. Matayam binti M. Yasin. Setelah menamatkan pendidikan dasar dan SMP di kampung halamannya, Arizal melanjutkan SMA di Pekanbaru.  
Kemudian, ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tidak berhenti di situ, Arizal juga berhasil meraih gelar MBA dari West Coast Institute of Management & Technology di Perth, Australia, tahun 2000.
  
Sebelum terjun ke dunia perfilman, Arizal memulai kariernya sebagai karikaturis di Majalah Selecta. Kemampuannya dalam seni grafis kemudian membawanya menjadi staf redaksi di Majalah Mayapada dan Panorama. Karier internasionalnya pun dimulai saat ia bekerja sebagai asisten artistik kartun Walt Disney di Universal Studio, Los Angeles, Amerika Serikat.  
Arizal akhirnya terjun ke dunia film pada tahun 1971 ketika dipercaya menjadi asisten sutradara dalam film Pengejaran ke Neraka. Momen ini menjadi titik awal perjalanan panjangnya sebagai sutradara andal di Indonesia.
  
Tahun 1974 menjadi tonggak awal kesuksesannya sebagai sutradara ketika film anak-anak garapannya, Senyum dan Tangis, meraih penghargaan Piala Citra sebagai Film Anak Terbaik. Pada akhir 1970-an, Arizal semakin dikenal setelah menyutradarai film-film drama populer, seperti Gita Cinta dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati, yang sukses memikat hati masyarakat Indonesia.  
Puncak kesuksesan Arizal datang pada era 1980-an ketika ia mulai menggarap film-film komedi bersama grup Warkop DKI. Beberapa karya komedinya seperti Pintar-Pintar Bodoh dan Maju Kena Mundur Kena menjadi box office dan berhasil mengukuhkan namanya sebagai sutradara papan atas. 
Kemampuannya dalam mengemas humor segar menjadikannya sutradara favorit di kalangan penonton sekaligus salah satu sutradara termahal pada masanya.  
Selain komedi dan drama, Arizal juga membuktikan dirinya piawai dalam genre laga. Fleksibilitasnya dalam menggarap berbagai jenis film menunjukkan kapasitasnya sebagai sutradara berbakat yang tak terikat pada satu genre saja.
  
Arizal tidak hanya meninggalkan karya-karya film yang dikenang hingga kini, tetapi juga inspirasi bagi generasi sineas muda Indonesia. Sosoknya diakui sebagai salah satu sutradara paling produktif dan berpengaruh di dunia perfilman Tanah Air. Karya-karyanya, terutama film-film komedi Warkop DKI, terus dinikmati lintas generasi dan menjadi bagian dari sejarah perfilman Indonesia.
Arizal meninggal dunia pada 18 Mei 2014 di Bekasi, Jawa Barat, pada usia 71 tahun. Meski telah tiada, dedikasi dan karyanya akan selalu dikenang sebagai tonggak penting perfilman Indonesia. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!