Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya adalah seorang tokoh militer asal Bali yang memiliki perjalanan panjang dalam dunia kemiliteran dan kepemimpinan.
Lahir pada 24 April 1958 di Banjar Munggu, Gulingan, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, ia merupakan putra dari Mayor Polisi (Purn.) I Made Dana dan Ni Made Nyableg.
Dalam lingkungan keluarganya, ia tumbuh bersama empat saudara lainnya yang juga memiliki kiprah dalam berbagai bidang.
Lulus dari Akademi Militer pada tahun 1981, Wisnu Bawa Tenaya memulai pengabdiannya di TNI Angkatan Darat dengan berfokus pada satuan Infanteri, khususnya Kopassus.
Berbagai jabatan strategis pernah ia emban, mulai dari Komandan Peleton di Grup 1 Kopassus, hingga akhirnya dipercaya sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 2011.
Kepemimpinannya dalam satuan elite tersebut menunjukkan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi.
Setelah menuntaskan tugasnya di Kopassus, Wisnu Bawa Tenaya dipercaya untuk memimpin Kodam IX/Udayana sebagai Pangdam pada tahun 2012.
Jabatan ini menjadi salah satu pencapaian tertingginya dalam karier militer, di mana ia bertanggung jawab atas keamanan wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Pada tahun 2014, ia diangkat sebagai Koordinator Staf Ahli Panglima TNI, sebuah posisi yang menunjukkan penghargaan terhadap pengalaman dan keahliannya dalam strategi militer.
Selain di dunia militer, Wisnu Bawa Tenaya juga aktif dalam organisasi keagamaan.
Sejak 2016, ia menjabat sebagai Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), organisasi tertinggi umat Hindu di Indonesia.
Dalam peran ini, ia berkontribusi dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan serta kebudayaan Hindu di tanah air.
Dalam kehidupan pribadinya, Wisnu Bawa Tenaya menikah dengan Ny. Cok Oka Istri Darmawati dan dikaruniai dua anak, yaitu Wicitra Wira Swadidaya dan Wiwik Wike Widiari.
Kehidupan keluarganya yang harmonis menjadi salah satu pilar yang mendukung perjalanan panjangnya dalam karier dan pengabdian kepada bangsa.
Sebagai seorang perwira tinggi yang telah mengabdi selama puluhan tahun, Wisnu Bawa Tenaya menjadi contoh nyata tentang bagaimana disiplin, loyalitas, dan kerja keras dapat membawa seseorang mencapai puncak karier.
Kiprahnya tidak hanya memberikan kontribusi bagi pertahanan negara, tetapi juga dalam pembinaan moral dan spiritual umat Hindu di Indonesia. (TB)