Upaya Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam memperkuat ekonomi masyarakat kecil terus membuahkan hasil nyata. Salah satu buktinya datang dari sosok Yesi Purnamasari, pemilik toko kelontong dan perlengkapan pancing di wilayah Kuta, yang sukses mengembangkan usahanya melalui layanan AgenBRILink.
Yesi tidak hanya menjalankan usaha pribadi, tetapi juga membangun jaringan dengan toko-toko di sekitarnya untuk menyediakan layanan keuangan seperti transfer, pembelian pulsa, isi token listrik, dan top-up dompet digital. Langkah ini menciptakan ekosistem usaha mikro yang saling menopang dan memperkuat roda ekonomi lokal.
“Dampaknya sangat besar. Pendapatan keluarga meningkat, masyarakat juga jadi lebih mudah bertransaksi tanpa perlu datang ke kantor BRI. AgenBRILink membuat semuanya lebih cepat dan efisien,” tutur Yesi.
Berkat kerja keras dan dedikasinya, Yesi berhasil menembus kelas AgenBRILink Jawara BRI, yaitu program apresiasi bagi para agen berprestasi di seluruh Indonesia. Melalui program ini, ia memperoleh akses pembiayaan tambahan untuk mendukung kelancaran transaksi dan pengembangan usahanya.
“Sebagai agen Jawara, saya bisa langsung mengajukan pinjaman lewat fasilitas dana talangan kapan pun dibutuhkan. Ini sangat membantu menjaga arus kas dan memperlancar transaksi harian,” ungkapnya.
Pemimpin Cabang BRI Kuta, Azdy Fransedo, menilai keberhasilan Yesi mencerminkan semangat kemandirian dan gotong royong yang menjadi roh dari program AgenBRILink.
“BRI berkomitmen memperluas layanan hingga ke pelosok melalui AgenBRILink. Dengan hadirnya agen di warung-warung atau toko kecil, masyarakat bisa bertransaksi keuangan tanpa hambatan dan tetap merasa dekat dengan layanan perbankan,” jelas Azdy.
Program AgenBRILink sendiri telah menjadi salah satu pilar utama BRI dalam mendorong inklusi keuangan nasional, menjembatani masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan formal. Di wilayah Kuta dan sekitarnya, kehadiran ratusan AgenBRILink terbukti mampu menggairahkan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja baru, serta meningkatkan literasi finansial masyarakat.
Melalui kisah Yesi, BRI Kuta menunjukkan bahwa perubahan ekonomi bisa dimulai dari warung kecil di sudut desa—asal dikelola dengan inovasi, kolaborasi, dan semangat untuk maju bersama. (TB)

