Buat Macet dan Halangi Mobil Pengangkut Sampah Bekas Banjir Saat Bagi-Bagi Bantuan di Bali, Aisar Khaled Diusir Warga

Author:
Share

Viral Aisar Khaled ngaku diusir saat sedang bagi-bagi bantuan di Bali. Nyatanya faktanya bukan demikian. Saat itu, ia membuat macet lalulintas yang mengangkut sampah bekas banjir.

Seorang warganet dengan akun @gus.jaya.56211 membagikan pengalamannya terkait situasi di wilayah tempat tinggalnya yang terdampak banjir parah. Dalam tulisannya, ia menceritakan bagaimana kegiatan gotong royong warga bersama aparat TNI dan perangkat desa sempat terganggu ketika seorang konten kreator bernama Aisar datang membagikan bantuan tanpa koordinasi dengan pihak lingkungan maupun aparat desa setempat.

Menurut penuturannya, saat itu masyarakat sedang melaksanakan jadwal bersih-bersih dan pengangkutan sampah pasca banjir. Warga bekerja sama dengan aparat untuk mengangkut bangkai barang-barang rusak seperti kasur, sofa, kursi, serta sampah rumah tangga lainnya. Namun, kehadiran Aisar yang datang dengan rombongan justru memicu kerumunan warga dan para penggemarnya.

BACA JUGA  KMP Nusa Makmur Kandas di Perairan Gilimanuk Bali, Bawa 90 Penumpang dan ABK

Kondisi tersebut membuat arus lalu lintas tersendat. Kendaraan pengangkut sampah bahkan sempat terjebak di jalan karena padatnya masyarakat yang ingin melihat maupun menerima bantuan. Situasi semakin rumit karena lokasi tersebut memang dikenal rawan macet, bahkan di hari biasa.

“Kami sebenarnya tidak bermaksud mengusir. Hanya saja, karena saat itu jalan sangat macet, suara aparat dan kepala lingkungan menjadi agak keras demi mengatur keramaian. Kami takut kalau hujan datang lagi, banjir bisa terulang karena saluran air terhambat sampah,” tulis akun tersebut.

BACA JUGA  Pemarah, Tak Penurut, Tapi Punya Masa Tua Cerah, Nasib Mereka yang Lahir Minggu Umanis Langkir

Ia menilai peristiwa itu terjadi karena adanya miskomunikasi. Seharusnya, kata dia, pihak Aisar lebih dulu berkoordinasi dengan kepala lingkungan atau aparat desa agar pembagian bantuan bisa berjalan tertib tanpa mengganggu jalannya kegiatan gotong royong warga.

“Kalau mau lebih baik, bantuan bisa langsung diserahkan ke posko agar distribusinya lebih teratur. Jadi tidak menimbulkan kemacetan atau hambatan bagi petugas yang sedang bekerja membersihkan sisa banjir,” tambahnya.

BACA JUGA  Eks Pekerja Proyek Curi Kabel di ICON Bali Mall Sanur Denpasar, Kerugian Rp 18,6 Juta

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa kawasan tersebut merupakan daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, sebagian besar dihuni oleh pendatang yang mencari rejeki di Bali dengan berjualan atau membuka usaha kecil. Karena itu, situasi pascabanjir memang sangat rawan macet dan semrawut bila ada kerumunan besar.

Pada akhirnya, warga berharap niat baik siapapun yang datang membantu tetap bisa berjalan lancar, asalkan dilakukan dengan koordinasi yang baik bersama aparat setempat. “Kami sangat menghargai bantuan, tapi demi kelancaran semua pihak seharusnya komunikasi diutamakan,” tutupnya. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!