Candi Misterius di Bali, Pembangunan Tak Diketahui dan Tak Selesai Hingga Kini, Dijaga Makhluk Halus

Author:
Share
Istimewa

Ada
sebuah candi misterius di Bali. Candi ini sampai saat ini pembangunannya tak
selesai. 

Selain
itu, kapan candi ini dibangun juga tak diketahui. Sehingga candi ini sangat
misterius.

Candi
ini berada di wilayah timur pulau Bali yakni Karangasem. Lokasi tepatnya yakni
di Desa Tista, Kecamatan Abang Karangasem. 

Kawasan
ini berada dekat dengan perbatasan antara Desa Tista dengan Desa Datah. Jika
berangkat dari Denpasar, membutuhkan waktu kurang lebih dua jam agar tiba di
sana.

Melansir
dari berbagai sumber, asal muasal candi di Karangasem ini masih misterius.
Hingga saat ini belum diketahui apa nama asli candi dan siapa yang
membangunnya.

Warga
setempat mempercayai bahwa candi tersebut dijaga oleh para makhluk halus. 

Selain
itu, di candi tersebut juga terdapat beberapa patung dan pijakan yang belum
diketahui fungsinya. Misteri-misteri candi di Karangasem ini belum terpecahkan
hingga saat ini.

Karena
candi ini belum selesai dibangun, warga sekitar pun menjadi heran karenanya.
Karena tempatnya sepi, suasana angker pun semakin terasa dan dipercaya candi
ini menjadi tempatnya para arwah sebagai penjaganya.

Orang
yang pernah melewati candi ini, bahkan pernah melihat seorang wanita berambut
panjang sedang duduk.

Namun,
tidak hanya penampakan tersebut saja sebab kabarnya ada sosok makhluk raksasa
yang gemar membantu dan mengganggu orang-orang.

Candi
ini berada di kawasan Pura Mekah. Terdapat tiga pura di kawasan itu, dan canti
berada di atas.

Konon
pura tertua di kawasan Pura Mekah ini sudah ada sejak tahun 1628. Awalnya
pelinggihnya berupa pelinggih batu. 

Warga
setempat dikatakan awalnya 13 kepala keluarga yang merupakan pelarian dari
Klungkung dan menetap di sana. Setelah itu, kawasan tersebut dinamai Pura
Mekah. Pasca itu, kemudian baru ada Jero Dukuh Sakti dari Jawa.

Sementara
itu, Desa Tista merupakan salah satu desa di Kecamatan Abang yang terletak 1,5
km dari kota Kecamatan Abang. Pada zaman kerajaan Gelgel di Bali berkuasa, di
Bali bagian timur tepatnya disebelah Bukit Lempuyang terdapat 4 desa adat yaitu
Got Tirta, Purwayu, Jumerta dan Garbawana. Dimana keempat desa ini memiliki
Bale Agung dan Kahyangan Tiga serta otonomi yang sangat luas.

Dalam
perkembangannya Got Tirta berubah menjadi Tista, dimana tahun perubahannya
tidak diketahui secara pasti. Besar kemungkinan perubahan ini untuk memudahkan pengucapan
belaka. Selanjutnya raja Karangasem menggabungkan Desa Adat Tista, Purwayu,
Jumerta (Ngis) dan Garbawana (Basangalas) menjadi Perbekelan Tista. 

Dengan
mengikuti perkembangan zaman dan laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat
Desa Tista dimekarkan menjadi dua desa yakni Desa Tista yang terdiri dari 6
Banjar Dinas (Br. Tista Gede, Br. Tista Pasek, Br. Tista Tengah, Br. Ancut, Br.
Megetelu, dan Br. Batumadeg), serta desa pemekaran disebut Desa Tribuana
terdiri dari 5 Br. Dinas (Br. Ngis Kaler, Br. Ngis Kelod, Br. Purwayu, Br.
Basangalas Kawan dan Br. Basangalas Kangin). (TB)

Video selengkapnya di 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!