Cuaca Ekstrem Rusak Jembatan Jetty Pelabuhan Nusa Penida Klungkung, Warga Minta Perawatan Lebih Rutin

Author:
Share
Istimewa
Cuaca ekstrem yang melanda Bali sejak Desember 2024 hingga Januari 2025 telah menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah fasilitas pantai dan pelabuhan. Nusa Penida, Klungkung, sebagai salah satu destinasi unggulan di Bali, juga terdampak. 
Kerusakan signifikan terjadi pada fasilitas Pelabuhan Kelas II Nusa Penida, terutama pada jembatan ponton dan jetty. Hantaman gelombang besar menyebabkan jetty 1 rusak, sementara jetty 2 masih berfungsi meski dalam kondisi terbatas.  
Rekaman video yang diterima media menunjukkan penahan jetty 1 terlepas akibat kuatnya arus. “Jetty 2 masih berfungsi, tetapi penahan sisi utara jetty 1 sudah terlepas. Jetty hanya ditahan oleh satu pier gate yang tersisa,” ujar sumber dalam video tersebut.  
Kerusakan ini memicu kekhawatiran warga Nusa Penida. Mereka meminta pihak pengelola, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Nusa Penida, untuk lebih rutin melakukan perawatan. Menurut warga, pelabuhan di Banjar Nyuh, Desa Ped, adalah akses vital bagi pariwisata di kawasan ini, sehingga keberlanjutan operasionalnya sangat penting.   
Kepala UPP Kelas II Nusa Penida, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, mengakui bahwa kerusakan jetty disebabkan oleh cuaca ekstrem. Ia menjelaskan, kerusakan pertama kali terjadi pada 27 Desember 2024, dan kembali berulang pada 3 Januari 2025. Upaya pengikatan sementara telah dilakukan, tetapi gelombang yang terus menerus membuat kerusakan semakin parah.  
“Kejadiannya sangat cepat. Pegangan pada pier gate terlepas, dan akhirnya bagian dermaga betonnya juga rusak. Kami sudah laporkan kerusakan ini ke pimpinan dan mengusulkan anggaran perbaikan,” ujarnya.  
Meski demikian, Suyasmin memastikan bahwa keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas. “Sejauh ini tidak ada korban karena kami selalu menjalankan protokol keamanan dengan ketat,” tambahnya.  
Warga juga menyoroti pentingnya perawatan rutin terhadap infrastruktur pelabuhan. Namun, Suyasmin menjelaskan bahwa kendala utama adalah cuaca ekstrem dan tingginya biaya perawatan. 
“Bukan berarti kami tidak melakukan perawatan. Hanya saja, kondisi cuaca sangat ekstrem, dan perbaikan yang sudah dilakukan tidak bisa bertahan lama,” jelasnya.  
Untuk mengatasi masalah ini, UPP Nusa Penida telah mengajukan anggaran perbaikan pada 2025. “Kami memperkirakan biaya perbaikan jetty ini lebih dari Rp 700 juta. Semoga usulan ini segera mendapat perhatian,” katanya. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!