Saat hari raya Hindu, biasanya dibarengi dengan piodalan di pura baik di Bali maupun luar Bali. Karena piodalan memang biasanya digelar saat ada hari raya.
Begitujuga saat Pemaridan Guru juga ada beberapa pura Hindu di Bali yang melaksanakan piodalan atau odalan. Salah satu pura itu ada di Jembarana Bali.
Untuk diketahui, Pemaridan Guru merupakan hari raya Hindu rangkaian dari Galungan. Pemaridan Guru ini digelar tiga hari setelah Galungan.
Pemaridan Guru dirayakan setiap 6 bulan sekali tepatnya Sabtu Pon Dunggulan. Pemaridan Guru berasal dari kata Marid dan Guru.
Marid atau Memarid bermakna ngelungsur, memohon atau nyurud. Sementara untuk Guru bermakna Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Secara umum, Pemaridan Guru juga dimaknai hari untuk nyurud/ngelungsur waranugraha dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Guru.
Dan saat ini juga merupakan momen kembalinya para Dewa ke Sunyaloka dengan meninggalkan kesejahteraan dan panjang umur pada umatnya.
Ketika hari raya ini, digelar upacara keselamatan, bersembahyang dengan maksud menghaturkan suksma dan mohon penugrahan kerahayuan.
Dalam Lontar Sundarigama dijelaskan terkait banten yang digunakan. Banten yang digunakan yakni banten banjotan, canang raka, wangi-wangi, dan tirta Gocara.
Sedangkan untuk jadwal odalan atau piodalan saat Pemaridan Guru adalah sebagai berikut.
1. Pura Segara di Jembrana
2. Pura Dalem Gede Losan Klungkung. (TB)