Dari Seekor Ayam yang Lepas Diketahui Jika Goa Lawah Bali Tembus Sampai di Besakih, Kok Bisa? Ini Kisahnya

Author:
Share
Ist

Konon
goa yang ada di Pura Goa Lawah, Klungkung Bali tembus sampai ke Besakih,
Rendang, Karangasem Bali. Tembusan Goa Lawah ini yakni sampai di Pura Goa Raja
atau Pura Goa Naga Raja di Desa Besakih. Di Pura Goa Raja ini terdapat sebuah
sungai dan pada tebingnya ada sebuah gua besar, tetapi sekarang gua tersebut
sudah tertimbun runtuhan tanah longsor pada saat Gunung Agung meletus. Oleh
karena itu, jalur goa ini yang konon tembus sampai Goa Lawah pun terputus.

Lalu,
bagaimakah sebenarnya kisah tembusnya Goa Lawah di Besakih ini?

Dilansir
dari website Kabupaten Karangasem, dahulu kala Goa Raja itu tembus sampai ke Goa
Lawah Klungkung. Dimana, pada waktu ada sabungan ayam di Goa Lawah, salah
seekor ayam sabungan itu lari masuk ke Goa Lawah.

Oleh
pemilik ayam tersebut, kemudian dikejar terus dengan masuk ke dalam goa.
Pemilik ayam terus masuk ke dalam goa dan akhirnya ia keluar di Pura Goa Raja
Besakih. Kisah-kisah tentang terhubungnya dua goa itu bahkan sudah menyebar dan
menjadi folklore secara turun-temurun.
Sementara itu, dilansir dari Bali Express, ada cerita yang sedikit berbeda
tentang ayam ini. Perbedaannya yakni saat pemiliknya masuk ke dalam goa, ia tak
menemukan ayam tersebut. Karena lama tidak ketemu, si pemilik percaya ayam itu
akan kembali. Ternyata benar, ayam itu ditemukan di Besakih melalui celah di
Goa Raja.

Pemangku
Pura Goa Raja, Gusti Mangku Varuna Kubayan Manik Mantra mengatakan memang belum
ditemukan catatan resmi terkait hal tersebut. Tapi ceritanya sudah
turun-temurun dari tiap generasi. Tidak di Besakih saja, tapi juga di sekitar
Goa Lawah.

Selain
itu, tidak hanya ke Klungkung, Goa Raja juga diyakini terhubung sampai kepundan
Gunung Agung. Hal itu pernah dibuktikan Gusti Mangku Varuna saat erupsi tahun
2017 lalu. Dimana, saat itu, salah satu celah di sebelah kiri mulut goa
mengeluarkan asap. Meski saat itu asap belerang tidak terlalu besar.

Selain
itu, para orang tua pada tahun 1963 juga menuturkan dan pernah membuktikannya. Aroma
belerang begitu kentara keluar dari salah satu celah. Tak lama kemudian, Gunung
Agung erupsi. “Saya juga tidak mengerti kenapa goa ini bisa terhubung ke dua
titik itu,” kata Mangku Varuna dikutip dari Bali Express.

Untuk
diketahui, lokasi pura Goa Raja berada di sebelah selatan Pura Ulun Kulkul yang
masih dalam satu kompleks pura terbesar di Bali yakni Besakih. Pemedek yang
akan ke sana dari Pura Ulun Kulkul harus menyeberang jalan raya dan menuruni
sebuah tebing dengan beberapa anak tangga.

Pura
Goa Raja merupakan stana dari Ida Batara Rambut Sedana. Dalam perjalanan Dang
Hyang Sidimantra ke Besakih, diceritakan bahwa di gua inilah beliau setiap
hari-hari tertentu melakukan persembahan kepada Hyang Naga Basuki berupa
empahan (susu), madu dan telur.

Juga
di tempat ini Dang Hyang Manik Angkeran memotong ekor Naga Basuki, sehingga
Dang Hyang Manik Angkeran dibakar oleh Naga Basuki sampai meninggal, tetapi
kemudian dihidupkan lagi setelah Dang Hyang Sidimantra (Ayah Dang Hyang Manik
Angkeran) dapat memasang kembali ekor Naga Basuki yang terpotong itu. Tempat
ini juga konon menjadi tempat bertemunya Mpu Bekung atau Dang Hyang Sidhi
Mantra dengan Sanghyang Naga Raja atau Naga Basuki.

Gusti
Mangku Varuna Kubayan Manik Mantra, menuturkan, di tempat ini juga dipercaya
masyarakat sebagai tempat pelebur mala, dan bagi pasangan suami-istri memohon
manik atau keturunan.

Gusti
Mangku Varuna menjelaskan, Goa Raja sudah ada sejak lama, bahkan tidak dapat
diperkirakan sejak kapan goa itu terbentuk. Ia pun mengakui belum ada
sumber-sumber atau catatan sejarah yang menceritakan persis soal tersebut.
Hanya orang pada masa lampau membenarkan lokasi goa sangat angker, pingit, dan
tak satupun yang berani turun ke area sekitar.

Pada
1979, setelah upacara besar Karya Eka Dasa Ludra di Besakih, para panglingsir
berkeinginan menata lokasi goa dan sekitarnya, tapi tetap tidak dapat
terlaksana. Saat itu akses menuju goa sangat sulit. Penuh pohon besar, semak,
dan curam. Orang harus menyelam dulu untuk dapat masuk ke mulut goa, karena
adanya genangan air. Kemungkinan saat itu baik secara niskala dan sekala memang
belum direstui.

Barulah
pada 1986 penataan dapat dilakukan hingga bisa dijamah seperti saat ini. Secara
eksplisit, tidak ada yang berbeda di Goa Raja dari pada lainnya di Bali. Ada
tiga pralingga arca berbentuk Naga di tengah-tengah bagian dalam goa.

Arca
tersebut sebagai perwujudan Sang Hyang Naga Tiga. Sebab, selain menjadi stana
Sang Naga Basuki, goa tersebut konon menjadi pasamuhan atau tempat bertemunya
tiga naga penjaga kestabilan alam semesta. Yakni perwujudan Sang Hyang Naga
Ananta Bogha, Sang Hyang Naga Basuki, dan Sang Hyang Naga Taksaka.

Ketiganya
memiliki fungsi menjaga tiga unsur, seperti inti bumi, air, dan udara. Selain
menjadi tempat pemujaan Ida Bhatara Naga Basuki, bagian utama dari area suci
tersebut dipercaya jadi tempat memohon ke-sidhian, memohon obat untuk melebur
mala bahaya, dan memohon keturunan.

Untuk
tangkil ke sini, pamedek dapat membawa sarana berupa susu murni perahan, madu,
dan telur ayam. Ketiga sarana itu nanti akan dihaturkan ke hadapan Ida Bhatara
Naga Basuki untuk mendapat anugerah. Setelah rangkaian pendukung dan
persembahyangan dilakukan, sarana yang tadi dihaturkan bisa diminum kepada
mereka yang memohon.

Mengenai
asal-usul nama, disebut Goa Raja atau Pura Goa Raja karena lokasi itu dijaga dan
dijadikan stana Naga Basuki. Untuk upacara di pura ini berlangsung setiap Buda
Wage Klawu, Purnama Kasa, dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh.

Selain
tempat distanakannya pralingga tiga naga, di depan area goa juga ada Payogan
Agung, tempat Mpu Bekung atau Dang Hyang Sidhi Mantra melakukan tapa yoga saat
akan menyambung kembali ekor naga yang diputus putranya Manik Angkeran. Ada dua
tempat yang dipercaya lokasi payogan Mpu Bekung. Satu di Pura Goa Raja saat
menghadap Naga Basuki di Besakih, satu lagi di Segara Rupek, Buleleng, saat
beryoga memutus Pulau Dawa yang sekarang disebut Jawa dan Bali.

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!