Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Bali, Made Muliawan Arya atau yang akrab disapa De Gadjah, resmi ditunjuk sebagai Dewan Penasehat Pengurus Besar Tinju Indonesia (Perbati) Pusat. Penunjukan ini berlangsung dalam pelantikan Pengurus Besar Perbati periode 2025–2029 di Jakarta, Sabtu (9/8/2025).
Perbati merupakan organisasi tinju baru yang berafiliasi dengan World Boxing, federasi internasional yang diakui Komite Olimpiade Internasional (IOC), sekaligus menjadi induk olahraga tinju di Indonesia setelah Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) memberhentikan keanggotaan Pertina sesuai perintah IOC.
Dalam pernyataannya, De Gadjah memastikan bahwa penunjukan ini tidak mengurangi perannya sebagai Ketua Pertina Bali.
“Saya masih kedua-duanya, masih saya ketua dan saya ikut kedua-duanya demi adik-adik tinju dan tinju kita bisa lebih berprestasi,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).
Selain duduk di jajaran Dewan Penasehat Pusat, De Gadjah juga akan membentuk kepengurusan Perbati di Bali dan dipercaya memimpin organisasi tersebut di tingkat provinsi.
Ketua Umum Perbati, Ray Zulham Farras Nugraha, dalam sambutannya menegaskan bahwa susunan kepengurusan baru melibatkan berbagai tokoh tinju, pelatih, mantan atlet, pejabat publik, hingga profesional lintas bidang. Tujuannya adalah memperkuat pembinaan atlet, meningkatkan kualitas pelatihan, dan mengangkat prestasi tinju Indonesia di level internasional.
“Dengan soliditas dan kerja sama semua pihak, saya yakin tinju Indonesia bisa bangkit dan bersinar di panggung dunia,” kata Ray Zulham.
Posisi Wakil Ketua Umum diisi oleh empat tokoh, yakni Sultan Sapta, Ahmad Yohan, Jadi Rajagukguk, serta pesohor muda Yoshua Marcellos (Cellos) yang dikenal aktif mempromosikan olahraga tinju dalam dua tahun terakhir.
Pembentukan Perbati membuka jalan bagi atlet tinju Indonesia untuk kembali berkompetisi di ajang internasional, termasuk SEA Games Thailand 2025, Asian Games Nagoya 2026, dan kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. (TB)
