Pertarungan utama ajang No Drama Fight Reborn di Sunset Bar, Seminyak, Minggu (24/8/2025) malam berlangsung menegangkan. Duel yang mempertemukan Ketua Pertina Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, melawan petinju asal Ambon, Bram Hendra Betaubun atau akrab disapa The Killer, berakhir dramatis di ronde keempat.
Bram, yang tercatat pernah meraih emas tinju di PON Papua 2023 dan PON Aceh-Sumut 2024, harus mengakui keunggulan De Gadjah. Pertarungan berjalan ketat sejak ronde pertama, namun situasi berubah di ronde ketiga ketika hook bertubi-tubi dari De Gadjah membuat bahu kiri Bram cedera. Memasuki ronde keempat, pukulan telak kembali mendarat di bahu yang sama, memaksa Bram menghentikan laga.
Usai kemenangan itu, De Gadjah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada keluarga yang mendukungnya.
“Saya sebenarnya pesimis ya, kita sebenarnya saling kenal, cuma dia call out terus. Tapi saya tahu setelah juara dia ga pernah latihan, jadi strategi itu berjalan,” ujarnya.
De Gadjah menegaskan laga tersebut adalah penampilan terakhirnya di arena.
“Ada beberapa orang call out saya lagi, saya bilang jangan call out saya lagi. Jadi sabuk ini saya gantung lagi. Jadi silakan kalian berebut di No Drama berikutnya, saya ga mau bertanding lagi,” tegasnya.
Meski sudah berusia 44 tahun, De Gadjah menegaskan usia bukanlah penghalang untuk berprestasi.
“Age is just a number, jadi dia 33, saya 44 masih bisa bertahan di ronde 4,” katanya.
De Gadjah juga menitipkan pesan bagi generasi muda agar menyalurkan energi di jalur yang benar.
“Kedua adik-adik yang suka berantem artinya yang hobi fight, disinilah wadahnya untuk berprestasi, untuk Bali, untuk Indonesia,” ungkapnya.
Ia menyebut No Drama Fight Reborn adalah arena pembinaan bagi atlet tinju maupun cabang bela diri lainnya.
“Desember kita buat yang lebih besar, siapkan diri kalian, rekrutlah petarung-petarung terbaik, mau muaythai, kickboxing, amatir atau pro,” jelasnya.
Sementara itu, Bram menerima hasil laga dengan lapang dada. “Saya banyak berterima kasih kepada No Drama karena lewat sini saya pertama kali merasakan kalah. Saya petinju sudah belasan tahun, tapi saya malam ini menerima kekalahan. Saya mungkin sudah terlalu banyak memandang enteng sama kakak ketua,” kata Bram.
Sebagai bentuk sportivitas, ia menyerahkan uang 200 USD kepada De Gadjah sesuai kesepakatan saat face off, karena laga berlangsung lebih dari dua ronde.
Event No Drama Fight Reborn sukses menyedot ribuan penonton baik di lokasi maupun secara daring. De Gadjah menutup laga dengan pesan penuh motivasi. “Satu lagi, jangan pernah meremehkan lawanmu,” ujarnya.
Dengan kemenangan ini, De Gadjah menutup karier tinjunya dengan manis, sementara Bram The Killer mendapatkan pelajaran berharga dari kekalahan pertamanya di ajang No Drama. (TB)