Rangkaian aksi unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia sejak 25 Agustus hingga 1 September 2025 menciptakan catatan kelam. Sebanyak sembilan orang meninggal dunia akibat kericuhan, disertai ratusan korban luka.
Data kepolisian menyebutkan, selama rentang waktu tersebut, sebanyak 3.195 orang diamankan dari 15 Polda di seluruh Indonesia.
Dari jumlah itu, 387 orang telah dipulangkan ke keluarga masing-masing, sementara 2.753 lainnya masih menjalani pemeriksaan. Adapun 55 orang ditetapkan sebagai tersangka, sebagian besar terkait kasus perusakan fasilitas umum hingga penjarahan.
Korban meninggal datang dari latar belakang berbeda, mulai dari pelajar, mahasiswa, pengemudi ojek online, hingga aparatur pemerintah.
Berikut rangkuman profil mereka yang dirangkum dari berbagai sumber.
Affan Kurniawan (21 tahun)
Pengemudi ojek daring ini tewas di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus 2025. Ia dilindas kendaraan taktis Brimob meski bukan bagian dari massa aksi.
Saiful Akbar
Plt Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, meninggal dunia ketika Gedung DPRD Makassar dibakar massa pada 29 Agustus 2025.
Muhammad Akbar Basri (Abay)
Staf Humas DPRD Makassar sekaligus fotografer protokoler, turut menjadi korban kebakaran gedung DPRD Makassar pada malam yang sama.
Sarina Wati
Pendamping anggota DPRD Kota Makassar, juga tewas dalam peristiwa pembakaran Gedung DPRD Makassar.
Rusdamiansyah (25 tahun)
Dikenal dengan panggilan Dandi, pengemudi ojek online ini tewas dikeroyok massa di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Ia dituduh sebagai intel saat hendak pulang ke rumah.
Rheza Sendy Pratama
Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta semester V. Ia meninggal dalam kericuhan di depan Polda DIY, Ring Road Utara, pada 31 Agustus 2025.
Sumari (60 tahun)
Seorang penarik becak di Surakarta. Ia bukan peserta aksi, namun meninggal karena paparan gas air mata saat tidur di becaknya. Dugaan kuat, ia mengalami serangan jantung dan kambuhnya asma.
Andika Lutfi Falah (16 tahun)
Pelajar SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang. Ia ikut aksi di Gedung DPR/MPR RI pada 28 Agustus 2025, lalu mengalami luka berat di kepala akibat benturan benda tumpul hingga akhirnya meninggal.
Iko Juliant Junior (19 tahun)
Mahasiswa Fakultas Hukum Unnes angkatan 2024. Ia ditemukan dalam kondisi kritis dan dibawa ke RSUP dr. Kariadi Semarang oleh kendaraan Brimob. Iko mengalami kerusakan limpa dan pendarahan hebat sebelum akhirnya meninggal dunia. (TB)