Desa Adat Batur Gelar Ngusaba Dimel, Kelilingi Gunung Batur, Ini Maknanya

Author:
Share

Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, menggelar rangkaian Ngusaba Desa–Ngusaba Dimel yang berlangsung selama sembilan hari, 7–16 Agustus 2025. Upacara suci yang digelar dua tahun sekali ini melibatkan prosesi mengelilingi Gunung Batur, sehingga berpotensi memengaruhi kelancaran lalu lintas di sejumlah titik.

Pangemong Pura Ulun Danu Batur sekaligus Pamucuk Desa Adat Batur, Jero Gede Duhuran Batur, menyampaikan permohonan maaf dan permakluman kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan.

“Selama kegiatan, karena Ida Bhatara-Bhatari akan dipersembahkan Bakti Panguntap di beberapa titik oleh subak-subak, kemungkinan akan menghambat lalu lintas. Oleh karena itu, kami mohon maklum atas kondisi tersebut,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

BACA JUGA  Makna Mimpi Air Suci Tirta dalam Tradisi Bali

Mengacu pada Dudonan Karya yang diterbitkan Desa Adat Batur, prosesi dimulai pada Rabu (6/8/2025) dengan ritual macaru dan mateles. Pada Kamis (7/8/2025), seluruh pratima-pralingga, pusaka sakral, dan benda suci diturunkan menuju Pura Bale Agung untuk ritual bakti pangodal, panganyar, dan pangangsuh.

Puncak Ngusaba Desa dilaksanakan pada Purnama Karo, Jumat (8/8/2025), di Pura Bale Agung/Pura Desa Adat Batur, dipimpin oleh Jero Gede Batur, Jero Balian, dan Jero Mangku Desa Adat Batur, diiringi gong gede, Baris Batur, dan selonding.

Keunikan Ngusaba Dimel tampak pada Sabtu (9/8/2025) saat seluruh masyarakat mempersembahkan ketekan, simbol cacak jiwa atau sensus penduduk.

BACA JUGA  Hari Raya Kuningan: Makna, Tradisi, dan Filosofi dan Sajian Rerahinan yang Dirayakan Umat Hindu di Bali

Memasuki Minggu (10/8/2025), Ida Bhatara-Bhatari memulai prosesi mancang karma, mengitari Gunung Batur. Iring-iringan akan berhenti di sejumlah subak untuk menerima persembahan Bakti Panguntap. Pada hari yang sama, iring-iringan bermalam (marerepan) di Pura Tirta Mas Bungkah.

Perjalanan berlanjut Senin (11/8/2025) menuju Pura Taman Sari di Banjar Yeh Mampeh melalui Desa Songan, di mana dilaksanakan Bakti Panyapa oleh Desa Adat Songan. Puncak di Pura Taman Sari digelar Selasa (12/8/2025), dihadiri Subak Toya Mampeh dan warga Desa Adat Pinggan.

Prosesi terus berlangsung hingga puncak Ngusaba Dimel pada Kamis (14/8/2025), disusul Bakti Panganyar, Mepada Penek, Bakti Panebeng/Maican-ican (15/8/2025), dan ditutup Ngabuangin pada Sabtu (16/8/2025). Usai itu, Ida Bhatara-Bhatari kembali ke Pura Ulun Danu Batur melalui Jalan Culali.

BACA JUGA  Asal Usul Desa Sidatapa, Tapak Jejak Bali Aga di Perbukitan Buleleng

Menurut Jero Gede, Ngusaba Dimel memiliki filosofi mendalam. Kata “dimel” berarti “di kebun”, yang melambangkan kunjungan Ida Bhatara-Bhatari Dewi Danuh untuk meninjau wilayah perkebunan di sekitar Gunung Batur.
“Beliau senang berkebun, sehingga meninjau apakah tanaman tumbuh subur. Dengan begitu, diyakini akan diberikan berkah kesuburan, sarwa tinandur mupu, ten wenten kamaranan,” jelasnya. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!