Desa Bayung Gede Dulunya Sebuah Pedukuhan, Didirikan Oleh 35 KK dengan Membabat Hutan Lebat, Penduduk Pertama Konon Berasal dari Pohon Besar

Author:
Share
Ist

Ini
adalah salah satu desa tua atau desa Bali aga yang ada di Bali. Desa ini
bernama Desa Bayung Gede yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli,
Bali. Jarak dari pusat Kota Bangli ke Bayung Gede adalah 25 kilometer dan jika dari
Kota Denpasar berjarak 75 kilometer.

Adapun
batas-batas dari Desa Bayung Gede yaitu, sebelah utara berbatasan dengan Desa
Batur, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sekardadi, sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Bonyoh dan Sekaan dan sebelah barat berbatasan dengan
Desa Belancan. Jika dilihat dari satelit, pemukiman masyarakat Bayung Gede
berbentuk seperti sarang lebah yang menggantung.

Dilansir
dari website Desa Bayung Gede, tidak ada sumber
sejarah terkait lahirnya desa ini. Namun, ada sebuah legenda atau mitos yang
dipercaya secara turun-temurun terkait keberadaan desa ini.

Disebutkan,
bahwa sebelum pulau Bali ini ditaklukkan oleh kerajaan Majapahit dan belum
berkembangnya peradaban orang-orang Bali mula, Desa Bayung Gede sudah lebih
dulu ada. Oleh sebab itu, Desa Bayung Gede tergolong Desa Kuno atau desa tua di
Bali.

Sebelum
bernama Desa Bayung Gede, wilayah ini dahulu merupakan tempat pemukiman kecil
di Bali yang disebut sebagai padukuhan yang letaknya di tenggah hutan
dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit. Padukuhan ini dipimpin dan dikelola
oleh suatu struktur pemerintahan adat yang disebut “Ulu Apad” atau kepala suku
dengan tugas pokok dan fungsinya dari penyelenggaraan kegiatan dan kepentingan
pelaksanan upacaran dan upakara adat. Adapun pura yang dibangun sebagai tonggak
peringatan peristiwa padukuhan tersebut adalah Pura Dukuh yang sampai sekarang
masih ada.

Lama
kelamaan, setelah penduduk berkembang menjadi 35 kk, dilakukan perluasan
wilayah padukuhan dengan cara membabat hutan di sekitarnya dan mengarah ke arah
barat sampai ke arah pemukiman sekarang.

Wilayah
ini kemudian menjadi suatu desa dan diberi nama Bayung Gede yang berasal dari
kata Bayung yang berati bayu atau tenaga, sedangkan kata Gede dapat
dipersonifikasi menjadi kuat. Sehingga jiaka diterjemahkan, kata Bayung Gede
berarti tenaga yang kuat.

Jika
dilihat dari latar belakang berdirinya, Bayung Gede juga memiliki makna suatu
keinginan serta usaha yang tiada kenal lelah untuk membangun suatu wilayah
sehingga dapat mengubah hutan belantara menjadi suatu pemukiman yang layak
untuk dihuni sehingga membentuk suatu desa yang berdiri sendiri. 

Hal ini
diperkuat oleh keterangan dari beberapa tetua atau “pengelingsir” di Desa
Bayung Gede yang menyebutkan bahwa nama Bayung Gede merupakan suatu tonggak berdirinya
sebuah desa sebagai hasil dari jerih payah penduduk pedukuhan yang membabat
hutan belantara dengan penuh semangat dan tenaga yang kuat walau jumah mereka
sedikit. Merek berhasil membuat tata ruang desa yang hingga sekarang diwariskan
kepada generasi penerusnya.

Sementara
itu, dilansir dari scribd.com, tokoh Desa
Bayung Gede yang dikenal dengan sebutan Jero Kebayan Muncuk menjelaskan pemberian
nama Bayung Gede tersebut dimaksudkan atas adanya penafsiran bahwa masyarakat Bayung
Gede adalah masyarakat yang kuat dan pekerja keras.

Nama
Bayung Gede yaitu Bayung diambil dari kata ‘Ayung’ yang berarti perlindungan
dengan maksud mendapatkan perlindungan dari Tuhan, seperti pada pengertian
‘pengayung jagat’ atau Tuhan sebagai pelindung dunia.

Selain
itu, Jero Kebayan Muncuk juga menuturkan bahwa nama Bayung Gede diambil dari
asal-usul manusia pertama di sini yakni kayu gede atau pohon besar, sehingga disebut
dengan Bayung Gede. Ada juga yang menyebutkan bahwa nama Bayung Gede diambil
dari nama Betara Bayu, karena manusia pertama di sana dihidupkan oleh putra
Betara Bayu sehingga manusia itu dianggap memiliki bayu gede atau tenaga yang
besar dan kemudian menjadi Bayung Gede. (TB)

 

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!