Dalam ajaran Hindu Bali, kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah proses spiritual menuju alam yang lebih tinggi. Saat seseorang berpulang, umat Hindu memberikan penghormatan terakhir dengan doa-doa atau mantra suci yang dipanjatkan penuh ketulusan, sebagai bentuk dukungan rohani bagi sang arwah dalam perjalanannya menuju moksha — kebebasan abadi dari siklus kelahiran dan kematian.
Salah satu doa yang umum dilafalkan saat melayat atau mendengar kabar kematian adalah:
Mantra:
Oṁ atma tattwatma naryatma Swadah Ang Ah Oṁ swargantu, moksantu, sùnyantu, murcantu. Oṁ ksāma sampurnāya namah swāha.
Makna Doa:
“Oṁ Sang Hyang Widhi Wasa Yang Maha Kuasa, semoga arwah yang telah meninggal memperoleh sorga, menyatu denganMu, mencapai keheningan abadi tanpa penderitaan. Wahai Sang Hyang Widhi Wasa, ampunilah segala dosa-dosanya. Semoga ia meraih kesempurnaan dalam kekuasaan, pengetahuan, dan pengampunan-Mu.”
Doa ini menjadi ungkapan kasih dan restu terakhir dari keluarga serta kerabat yang ditinggalkan. Mantra tersebut mengandung permohonan tulus agar roh orang yang wafat memperoleh kedamaian, dibebaskan dari penderitaan duniawi, serta dapat menyatu kembali dengan Sang Pencipta.
Fungsi Doa Saat Melayat
Doa ini biasanya dilafalkan saat mendatangi rumah duka atau tempat disemayamkannya jenazah. Dalam tradisi Bali, umat akan mengucapkannya di hadapan jenazah atau di tempat pemujaan sebagai bentuk sembah bhakti.
Selain memberikan kekuatan spiritual bagi roh yang telah berpulang, doa ini juga memberi ketenangan bagi keluarga yang berduka.
Mengapa Penting Didoakan?
Menurut kepercayaan Hindu, setelah kematian, atma (roh) masih berada dalam fase transisi. Doa-doa yang dipanjatkan oleh orang yang masih hidup membantu mempercepat proses menuju alam suci atau moksha.
Ini adalah bagian dari dharma, kewajiban suci umat Hindu kepada sesama, terlebih bagi mereka yang telah tiada.
Melalui doa yang suci ini, umat Hindu menunjukkan bahwa cinta dan bakti tidak berakhir ketika nyawa terputus, melainkan terus mengiringi jiwa dalam perjalanannya menuju alam kekal. (TB)