Dalam ajaran Hindu, makan bukan hanya sekadar kegiatan fisik untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi juga merupakan bagian dari laku spiritual.
Setiap makanan yang dikonsumsi diyakini mengandung unsur kehidupan yang berasal dari alam dan pemberian Tuhan.
Oleh karena itu, setelah selesai makan, umat Hindu dianjurkan untuk mengucapkan doa sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan restu kepada Sang Hyang Widhy Wasa agar makanan tersebut membawa berkah bagi tubuh dan jiwa.
Salah satu doa yang lazim diucapkan setelah makan adalah sebagai berikut:
Mantra atau Doa Setelah Makan:
Oṁ Dhirgayur astu, awighnamastu, subham astu
Oṁ sriyam bhawantu, sukham bhawantu, pùrnam bhawantu, ksāma sampurnāya namah swāha
Oṁ, Sāntih, Sāntih, Sāntih, Oṁ
Artinya:
Om Sang Hyang Widhy Wasa, semoga makanan yang telah masuk ke dalam tubuh hamba memberikan kekuatan dan keselamatan, panjang umur dan tidak mendapat sesuatu apapun. Ya Sang Hyang Widhy Wasa, semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.
Doa ini mencerminkan filosofi Hindu yang menekankan pada keharmonisan antara tubuh, pikiran, dan alam semesta.
Permohonan panjang umur (Dhirgayur astu), terhindar dari rintangan (Awighnamastu), serta harapan akan kebahagiaan dan kelimpahan (Sriyam bhawantu, sukham bhawantu) merupakan bentuk penyelarasan energi yang diharapkan setelah menerima anugerah berupa makanan.
Ucapan Sāntih, Sāntih, Sāntih yang berarti “damai, damai, damai” diucapkan sebagai penutup doa, dengan harapan agar kedamaian menyertai diri sendiri, lingkungan, dan seluruh jagat raya.
Ini menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan dan ketenangan batin sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang diberikan.
Dengan membiasakan mengucap doa setelah makan, umat Hindu tidak hanya menghormati anugerah Tuhan, tetapi juga mengasah kesadaran spiritual dalam setiap aktivitas harian, termasuk dalam hal yang tampak sederhana seperti makan. (TB)