Dalam kehidupan sehari-hari, umat Hindu menyadari bahwa manusia memiliki banyak keterbatasan.
Pikiran dapat disesatkan oleh kebodohan, hati bisa dibutakan oleh hawa nafsu, dan perjalanan hidup sering kali terjebak dalam kegelapan batin.
Oleh karena itu, penting bagi setiap insan untuk senantiasa memohon bimbingan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar diberi petunjuk menuju jalan yang benar, terang, dan abadi.
Salah satu doa atau mantra yang mencerminkan permohonan ini berasal dari Weda, dan kerap digunakan dalam upacara maupun doa harian:
Mantra Doa Memohon Bimbingan:
Oṁ Asato mā sadyamaya
Tamaso mā jyotir gamaya
Mrtyor mā amrtam gamaya
Oṁ agne brahma grbhniswa
Dharunama syanta riksam drdvamha
Brahmanawanitwa ksatrawahi sajāta
Wanyu dadhami bhratrwyasya wadhyāya
Artinya:
Oh Sang Hyang Widhi Wasa Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah hamba dari kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang. Lepaskanlah hamba dari kematian menuju kehidupan yang abadi.
Sang Hyang Widhi Wasa Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra dan kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada hamba (nafsu).
Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman), menolong orang terpelajar, pemimpin negara, dan para pejabat. Hamba memuja Engkau, semoga melimpahkan anugerah kekuatan kepada hamba.
Mantra ini adalah simbol permohonan paling luhur umat Hindu kepada Tuhan agar diberi penerangan batin.
Dalam bait pertama, terkandung harapan untuk dituntun dari ketidaktahuan (asat) menuju kebenaran sejati (sat), dari kegelapan (tamas) menuju terang (jyoti), dan dari kefanaan (mrtyu) menuju keabadian (amrta).
Bagian selanjutnya mengandung pujian kepada Tuhan sebagai kekuatan yang menuntun jiwa, menguatkan para pemimpin, dan memberi manusia kemampuan untuk menaklukkan musuh dalam diri, seperti hawa nafsu, keserakahan, dan amarah.
Doa ini bukan hanya sekadar permohonan, melainkan juga cerminan dari kesadaran spiritual bahwa manusia harus terus belajar, berkembang, dan menyerahkan diri kepada kehendak ilahi dalam menjalani hidup dengan penuh makna. (TB)