FPMHD-Unud Kembali Gelar Dharma Santi Panyepian XIV Caka 1947, Perkuat Harmoni dan Pelestarian Budaya di Momen Nyepi 2025

Author:
Share

Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud) kembali menyelenggarakan Dharma Santi Panyepian (DSP) XIV Caka 1947 sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, 5–6 April 2025, bertempat di Ruang Nusantara, Gedung Agrokomplek Lantai 4, Kampus Sudirman, Denpasar.

Dengan mengusung tema “Dharma, Kala, Cipta” yang bermakna pelaksanaan dharma di waktu yang tepat melalui kreativitas dan karya, DSP XIV bertujuan memberikan ruang edukatif sekaligus menumbuhkan semangat pelestarian budaya dan spiritualitas di kalangan generasi muda.

Hari pertama diisi dengan dua lomba, yaitu Masatua Bali dan Baligrafi, yang dilanjutkan pada hari kedua dengan Lomba Tari Condong dan acara inti Dharma Tula.

Tercatat sebanyak 111 peserta dari tingkat SMP dan SMA/SMK se-Bali ikut serta dalam lomba, terdiri dari 43 peserta Masatua, 35 peserta Baligrafi, dan 33 peserta Tari Condong.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Udayana yang turut didampingi oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Penasihat FPMHD-Unud, perwakilan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, perwakilan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Bali, serta jajaran pengurus FPMHD-Unud.

BACA JUGA  Libatkan Imigrasi dan Aparat Desa, Padangsambian Klod Amankan WNA Overstay Asal Maroko

Ketua Panitia, Ida Bagus Putu Sandhi Kusuma, dalam laporannya menyampaikan harapannya agar Dharma Santi Panyepian XIV dapat meningkatkan wawasan, memperluas relasi antarpeserta, serta menjadi wadah bagi kreativitas dan aktualisasi diri siswa Bali.

Koordinator FPMHD-Unud, Komang Surya Anggreni, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan bidang Bina Dharma FPMHD-Unud, yang ditujukan sebagai media mempererat hubungan harmonis antarsesama umat Hindu, khususnya generasi muda di seluruh Bali.

Ia juga mengapresiasi kehadiran dan partisipasi aktif seluruh peserta dari 9 kabupaten/kota di Bali, seraya berharap kegiatan ini membawa dampak positif terhadap pelestarian budaya, kebersamaan, dan kolaborasi antar lembaga.

BACA JUGA  Biodata dan Profil Saskia Chadwick, Aktris Muda Kelahiran Denpasar dan Seorang Blasteran, Ini Perjalanan Karirnya

Dalam sambutannya, Penasihat FPMHD-Unud, I Putu Sudiarta, Ph.D., mengisahkan sejarah panjang FPMHD yang berdiri sejak tahun 1992 dan konsisten menggelar Dharma Santi hingga ke-14 kalinya tahun ini.

Ia menekankan pentingnya menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya Bali melalui lomba-lomba yang digelar.

Rektor Universitas Udayana, Prof. I Ketut Sudarsana, juga turut memberikan apresiasi atas konsistensi FPMHD dalam menyelenggarakan kegiatan ini.

Ia menegaskan bahwa kegiatan Dharma Santi harus dimaknai lebih dari sekadar seremoni, tetapi juga sebagai ruang pengasahan rasa, semangat spiritual, serta penguatan karakter mahasiswa.

“Sebagai Rektor, saya yakin bahwa kegiatan seperti ini memperkaya atmosfer kampus yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membentuk mahasiswa yang berkarakter, memiliki wawasan budaya, dan memahami nilai-nilai spiritual,” ujarnya.

BACA JUGA  Nyaris Jadi Korban Penipuan, Selebgram Gita Karina Dihadang Tiga Pria Dikenal di Denpasar dengan Modus Periksa Mobil

Hari kedua sebagai puncak acara dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, jajaran FPMHD-Unud, perwakilan instansi pendidikan dan budaya, serta organisasi mahasiswa internal dan eksternal kampus.

Selain Lomba Tari Condong, acara Dharma Tula juga diselenggarakan dengan menghadirkan pembicara yang kompeten di bidang spiritual dan budaya Hindu.

Acara kemudian ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba, lembaga mitra, serta pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh Wakil Rektor III sebagai tanda resmi penutupan DSP XIV.

Dharma Santi Panyepian XIV Caka 1947 pun berakhir dengan lancar dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan pihak yang terlibat, sebagai momentum yang memperkuat kebersamaan, spiritualitas, dan pelestarian budaya Bali di tengah generasi muda. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!