Gde Wirajaya Wisna, politisi asal Buleleng, resmi menahkodai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi Bali. Ia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar pada Senin, 11 Agustus 2025, menggantikan I Kadek Arimbawa alias Lolak.
Musda yang dihadiri jajaran pengurus dan kader ini menetapkan Wirajaya sebagai calon tunggal. Ketua Panitia Musda Hanura Bali, Mardiki Supriadi, menyebut bahwa penunjukan tersebut telah mengantongi rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura.
“DPP akan melihat kinerjanya kurang lebih enam bulan untuk menilai keberhasilan dalam pembentukan DPC dan PAC. Jadi beliau diberikan kesempatan,” ujar Mardiki.
Gde Wirajaya Wisna mulai dikenal publik saat dilantik menjadi Anggota DPRD Provinsi Bali Pengganti Antar Waktu (PAW) pada 16 November 2023. Ia menggantikan Wayan Arta yang berpindah ke PDIP. Saat itu, posisinya di Fraksi Hanura juga diperkuat dengan jabatan strategis sebagai Sekretaris DPD Hanura Bali.
Sejak masuk ke gedung dewan, Wirajaya langsung aktif menyuarakan berbagai gagasan strategis. Salah satunya adalah wacana pemindahan ibu kota provinsi dari Denpasar ke Buleleng sebagai upaya pemerataan ekonomi antara Bali selatan dan utara.
Ia juga ditugaskan untuk mengawal program digitalisasi pungutan wisatawan mancanegara (wisman), yang dinilainya dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan pendapatan daerah hingga potensi mencapai Rp1 triliun per tahun.
Selain itu, dalam rapat paripurna DPRD Bali pada Agustus 2024, Wirajaya menyoroti defisit APBD sebesar Rp929 miliar dan mendorong realokasi anggaran ke sektor produktif, terutama belanja modal yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi. (TB)