PT Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) terus menunjukkan kinerja yang solid dengan membukukan laba bersih sebesar Rp878,46 miliar pada Tahun Buku 2024. Keberhasilan ini tercermin dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar di Kantor BPD Bali, Renon, pada Selasa 4 Februari 2025, yang juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya.
Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp658,84 miliar, yang akan memberikan manfaat langsung bagi pemerintah daerah di Bali sebagai pemegang saham utama. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung pembangunan daerah, termasuk infrastruktur dan program kesejahteraan masyarakat.
Pj. Gubernur Bali menegaskan pentingnya peran BPD Bali sebagai agen pembangunan ekonomi daerah. Dengan status kesehatan bank yang mendapat predikat Sehat (AA) berdasarkan berbagai faktor penilaian, BPD Bali diharapkan tetap adaptif dan bertransformasi menghadapi tantangan ke depan.
“Keberhasilan ini harus diiringi dengan inovasi dan peningkatan layanan, terutama dalam penyaluran kredit produktif seperti Kredit UMKM, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar Mahendra Jaya.
Sebagai bank yang berorientasi pada kesejahteraan daerah, BPD Bali juga berperan aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada tahun 2024, BPD Bali telah mendukung berbagai program sosial, termasuk bedah rumah dan penataan jogging track di Monumen Perjuangan Rakyat Bajra Sandi.
RUPS juga membahas strategi bisnis tahun 2025, yang mencakup penguatan pengawasan kredit, peningkatan layanan berbasis digital, serta optimalisasi potensi pasar lokal. Dengan capaian positif ini, BPD Bali semakin mengukuhkan perannya sebagai lembaga keuangan daerah yang tidak hanya unggul secara finansial, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat Bali. (TB)