Publik di media sosial dibuat terpingkal sekaligus geleng-geleng kepala setelah sebuah video lama Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel kembali viral. Bukan tanpa alasan, dalam video itu Noel dengan lantang menyerukan hukuman mati bagi koruptor—sementara dirinya justru ditangkap KPK karena kasus dugaan pemerasan.
“Kalau nipu rakyat, hukum mati. Kalau korup, hukum mati. Berani enggak?” kata Noel dengan penuh percaya diri dalam video yang beredar.
Noel bahkan menegaskan dirinya siap mengajak para kandidat politik menandatangani pakta integritas untuk bersedia dihukum mati bila terbukti korupsi. Kala itu ia mengenakan kaos kuning, berbicara dengan nada meyakinkan di sebuah panggilan video.
Namun, kenyataan pahit datang beberapa hari kemudian. KPK menciduk Noel dalam operasi tangkap tangan (OTT) bersama 10 orang lain. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menjelaskan penangkapan terkait dugaan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” ujar Fitroh.
Tak hanya menangkap orang, penyidik KPK juga menyita 22 kendaraan mewah yang diduga berkaitan dengan perkara tersebut.
Kembalinya video lama Noel di tengah kasus ini sontak menjadi bahan sindiran publik. Banyak warganet menertawakan ironi pernyataannya yang meminta hukuman mati bagi koruptor, namun kini justru terjerat kasus yang ia sendiri pernah kecam habis-habisan.
“Kalau konsisten, harusnya siap jadi eksekusi pertama,” sindir salah satu komentar warganet.
Kini, masyarakat menunggu apakah mantan aktivis itu benar-benar berani mempraktikkan idealisme yang pernah ia ucapkan dengan lantang. (TB)
