![]() |
pixabay.com |
Asta Kosala Kosali adalah panduan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Bali dalam merancang dan menata bangunan. Prinsip-prinsip ini tidak hanya mempertimbangkan aspek fisik dan estetika, tetapi juga aspek spiritual dan harmonisasi dengan alam sekitar.
Berikut adalah beberapa pedoman tata letak bangunan yang diambil dari Asta Kosala Kosali:
1. Letak Bangunan Utama (Merajan/Sanggah)
Bangunan yang terletak di timur memiliki lantai yang lebih tinggi. Bagian timur dianggap sebagai hulu atau kepala yang disucikan oleh masyarakat Bali. Menurut fengshui, penempatan bangunan di timur dapat memberikan energi positif karena sinar matahari pagi yang lembut dan perlindungan dari aliran air yang deras.
Bangunan yang ideal untuk ditempatkan di area ini adalah tempat suci keluarga, yaitu merajan atau sanggah.
2. Letak Dapur
Dapur sebaiknya ditempatkan di arah barat atau barat daya dari tempat yang dianggap sebagai hulu (tempat suci) atau di sebelah kiri pintu masuk area rumah.
Menurut konsep Lontar Asta Bumi, area ini merupakan tempat Dewa Api. Penempatan dapur di barat daya membantu menjaga keseimbangan energi dalam rumah.
3. Letak Sumur dan Lumbung Padi
Sumur atau lumbung tempat penyimpanan padi idealnya diletakkan di sebelah timur atau utara dapur atau di sebelah kanan pintu gerbang masuk rumah. Ini berkaitan dengan posisi Dewa Air. Penempatan ini dianggap dapat menarik energi positif dan keberuntungan dalam hal rezeki dan kesejahteraan.
4. Letak Balai Bandung dan Balai Adat
Balai Bandung, yang berfungsi sebagai tempat tidur, sebaiknya diletakkan di arah utara. Sementara itu, Balai Adat atau Balai Gede ditempatkan di sebelah timur dapur dan di selatan Balai Bandung.
Bangunan penunjang lainnya dapat ditempatkan di sebelah selatan Balai Adat. Penempatan ini memastikan setiap elemen bangunan berada dalam harmoni dan sesuai dengan fungsi serta energi yang diinginkan.
5. Penentuan Pintu Masuk
Penentuan pintu masuk juga sangat penting dalam Asta Kosala Kosali. Untuk menangkap energi positif dari Dewa Air sebagai sumber rejeki, ukuran dan letak pintu masuk harus diatur dengan baik. Jika ada lebih dari satu pintu masuk, lebar dan tinggi pintu utama dan pintu lainnya tidak boleh sama.
Lantai pintu masuk utama (sering berbentuk gapura atau angkul-angkul) harus lebih tinggi dari pintu masuk mobil menuju garasi. Jika dibuat sama, dapat menyebabkan penghuninya menjadi boros atau sering sakit.
Disarankan untuk menempatkan jambangan air (pot air) yang diisi ikan di sebelah kiri (sebelah timur jika rumah menghadap selatan) pintu masuk utama. Ini dipercaya dapat memberikan keseimbangan dan energi positif bagi rumah.
Kesimpulan
Penerapan prinsip-prinsip Asta Kosala Kosali dalam tata letak bangunan tidak hanya berfungsi untuk keindahan dan kenyamanan, tetapi juga untuk menciptakan keseimbangan dan harmonisasi antara manusia, bangunan, dan alam sekitarnya. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan setiap elemen bangunan dapat memberikan manfaat positif dan keberuntungan bagi penghuninya. (TB)