Jadwal Hari Raya Hindu Sepanjang Maret 2025, Nyepi Berbarengan dengan Tumpek Pengatag

Author:
Share
Istimewa
Bulan Maret 2025 merupakan periode yang penuh dengan perayaan penting bagi umat Hindu di Bali. Ada beberapa hari raya yang dirayakan bulan ini. Ada Nyepi hingga Tumpek Pengatag atau Tumpek Bubuh. 
Berikut adalah rangkaian hari raya beserta makna dan tradisi yang menyertainya:
1. Anggar Kasih Kulantir (4 Maret 2025)
Pada hari ini, umat Hindu melakukan pemujaan kepada Bhatara Mahadewa. Ritual ini biasanya dilaksanakan di pura keluarga atau merajan, dengan tujuan memohon berkah dan perlindungan.
2. Soma Umanis Tolu (10 Maret 2025)
Hari ini dipersembahkan untuk memuja Bhatara-Bhatari di merajan atau paibon. Umat Hindu menghaturkan sesaji sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada para dewa atas anugerah yang diberikan.
3. Purnama (14 Maret 2025)
Purnama adalah hari suci yang dirayakan setiap bulan purnama. Pada hari ini, umat Hindu melakukan persembahyangan di pura atau di rumah untuk memohon berkah, keselamatan, dan kesejahteraan. Purnama juga menjadi momen refleksi dan penyucian diri.
4. Kajeng Keliwon Uwudan dan Buda Keliwon Gumbreg (19 Maret 2025)
– Kajeng Keliwon Uwudan: Hari ini dianggap memiliki energi spiritual yang kuat. Umat Hindu melakukan upacara khusus untuk menjaga keseimbangan alam dan diri, serta memohon perlindungan dari pengaruh negatif.
– Buda Keliwon Gumbreg: Hari ini dipersembahkan untuk memuja roh leluhur dan memohon perlindungan serta kesejahteraan keluarga. Tradisi ini menekankan pentingnya menghormati leluhur dan menjaga hubungan harmonis dengan mereka.
5. Tilem (28 Maret 2025)
Tilem adalah hari suci yang dirayakan setiap bulan mati. Umat Hindu melakukan persembahyangan untuk pembersihan diri dan memohon kekuatan rohani. Hari ini juga menjadi waktu yang tepat untuk introspeksi dan memperkuat tekad dalam menjalani kehidupan.
6. Tumpek Uduh/Pengatag/Pengarah/Bubuh dan Hari Raya Nyepi (29 Maret 2025)
– Tumpek Uduh: Hari ini merupakan peringatan “Kemakmuran”, di mana umat Hindu memuja Sang Hyang Sangkara sebagai dewa tumbuh-tumbuhan. Tujuannya adalah memohon kesuburan dan kelimpahan hasil bumi, serta mengingatkan manusia akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
– Hari Raya Nyepi: Nyepi adalah hari raya yang ditandai dengan pelaksanaan catur brata penyepian, yaitu: Amati Geni: Tidak menyalakan api atau lampu, Amati Karya: Tidak bekerja atau melakukan aktivitas fisik. Amati Lelungan: Tidak bepergian atau meninggalkan rumah. Amati Lelanguan: Tidak menikmati hiburan atau kesenangan duniawi.
Selama Nyepi, seluruh aktivitas di Bali berhenti total. Bandara ditutup, jalan-jalan sepi, dan suasana menjadi hening. Umat Hindu menghabiskan hari ini dengan meditasi, introspeksi diri, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Nyepi juga menjadi momen untuk memulihkan alam dengan memberikan waktu istirahat dari hiruk-pikuk aktivitas manusia.
7. Ngembak Geni (30 Maret 2025)
Sehari setelah Nyepi, umat Hindu merayakan Ngembak Geni dengan mengunjungi keluarga dan kerabat untuk bersilaturahmi serta saling memaafkan. Tradisi ini memperkuat tali persaudaraan dan keharmonisan sosial.
8. Soma Paing Warigadean (31 Maret 2025)
Pada hari ini, umat Hindu memuja Ida Sang Hyang Widi atau Bhatara Brahma dengan menghaturkan sesaji di merajan atau sanggah kemulan. Tujuannya adalah memohon berkah, keselamatan, dan kesejahteraan bagi keluarga.
Dengan memahami makna dan tradisi setiap hari raya, umat Hindu diharapkan dapat menjalankan ritual dengan lebih khusyuk dan mendalam, serta menjaga harmoni dengan sesama, alam, dan Sang Pencipta. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!