Pembimas
Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Budiono mengatakan, di Jawa Timur
atau Jatim terdapat sebanyak 525 pura.
Kemudian
juga terdapat sebanyak 250 pasraman.
Sementara
untuk jumlah Hindu sebanyak 400 ribu orang.
“Saat
ini kami membina 525 pura, serta 400 ribu umat ditambah 250 pasraman di Jawa
Timur,” katanya Jumat 14 Juli 2023 di Pura Mandara Giri Semeru Agung saat
nyineb.
Sementara
itu, Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) hadir
dalam Karya Penyineban Pujawali di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Senduro,
Lumajang.
Prosesi
tersebut merupakan rangkaian penutup dari Karya Pujawali selama 12 hari yang
dihadiri ribuan umat Hindu dari seluruh Indonesia di Pura yang terletak di kaki
gunung Semeru, Jawa Timur ini.
Rangkaian
penyineban ini ditandai dengan upacara Metetingkeb, Pepranian serta nuwek dan
mendem Bagia Pula Kerthi.
Diawali
dengan prosesi Bhakti Penganyar oleh umat Hindu Kabupaten Lumajang dan UNHI
Denpasar.
Prosesi
juga nampak semakin khidmat dengan
penampilan sejumlah sesolahan (tarian) Wali baik Tari Bali serta Tari khas
tanah Jawa yang diiringi tetabuhan gamelan khas masyarakat Hindu Tengger.
Dalam
kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace sangat bangga dan mengapresiasi masyarakat
Hindu Nusantara yang mau melebur menjadi satu dalam rangkaian persembahyangan
pujawali ini.
“Sudah
31 tahun kita melaksanakan upacara Pujawali, sejak dimulai pada 1994 lalu,”
jelasnya.
Diuraikan
pula oleh Wagub Cok Ace, sudah sejak lama tepatnya sejak pelaksanaan Eka Dasa
Rudra tahun 1963 di Besakih, para
Penglingsir bermimpi membangun Pura untuk ber-stananya Ida Sang Hyang Pasupati
di Semeru.
“Dan
23 Juni 1992, akhirnya terwujud dengan diresmikannya Pura Mandara Giri Semeru
Agung oleh Mendagri Supardjo Rustam. Itu sudah 31 tahun yang lalu,” jelasnya.
“Dan
Sejak mepedagingan, melaspas pada tahun
1992 itu, disusul 1993 upacara nugtugang. Maka titik nol pada 1994 kita gunakan
awal siklus upacara di Pura Semeru Agung. Hari Piodalan Ida bhatara. Diputuskan
pura statusnya pura kahyangan jagat jadi idak ada umat yang tidak bersembahyang
disini,” jelas Penglingsir Puri Ubud ini.
Karena
itu pula menurut Wagub, hingga saat ini Pemprov Bali dan Pemkab dan kota di
Bali masih turut mendukung penuh pelaksanaan upacara di Pura Mandara Giri
Semeru Agung.
“Dahulu
sebelum pura ini dibangun, 7 putra ‘beliau’ sudah ber-stana di Bali, berbeda
dengan Ida bhatara Lingsir di Semeru. Jumlah umat kita disini juga terhitung
masih kurang untuk pengempon pura kita disini. Makanya pemerintah daerah
kabupaten kota di Bali ikut serta sebagai wujud terima kasih masyarakat Bali
atas waranugraha Ida bhatara Semeru Agung. Kami baktikan hal tersebut setiap
tahun. 1994 tonggak sejarah,” urainya lagi.
Selain
itu, Pria yang juga dikenal sebagai seniman tari ini juga menjelaskan tahun2024
mendatang prosesi Piodalan di Pura Mandara Giri Semeru Agung mencapai siklus
putaran untuk melaksanakan Upacara Panca Walikrama.
“Ini
upacara besar yang perlu persiapan tak hanya materi namun juga yasa kerthi,
pikiran dan mental. Piodalan tahun 2024 berbeda. Ditandai tedunnya Ida bhatara
di Besakih, Lempuyang dan Batur dalam wujud tapakan Ida bhatara. Ada juga
prosesi pelastian di segara sehingga untuk Banten akan membengkak besar,”
tandasnya.
“Karenanya
saya mohon mari kita sucikan pikiran menyongsong panca Walikrama 2024. Apalagi
berbarengan tahun politik. Mudah-mudahan Ida bhatara memberikan keselamatan dan
kerahayuan. Kami pemprov Bali akan terus mendukung, meningkatkan sradha kami ,
untuk pengabdian kami pada Ida Bhatara dan umat sekalian,” tambah Wagub
Cok Ace. (TB)