Kerap Digunakan Ulah Pati, Inilah Jembatan Tukad Bangkung di Badung, Bali

Author:
Share
Gotravela Indonesia
Jembatan Tukad Bangkung merupakan salah satu jembatan megah yang berada di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali. Jembatan ini memiliki peran strategis dalam menghubungkan tiga wilayah utama di Bali, yaitu Kabupaten Badung, Bangli, dan Buleleng. Namun jembatan ini juga kerap dijadikan lokasi ulah pati.  
Dibangun dengan teknologi balanced cantilever, Jembatan Tukad Bangkung memiliki panjang sekitar 360 meter dan lebar 9,6 meter. Pilar utamanya mencapai ketinggian 71,14 meter, sementara fondasi tertanam hingga 41 meter di bawah tanah. Struktur ini dirancang agar mampu bertahan hingga 100 tahun serta tahan terhadap gempa dengan kekuatan hingga 7 skala Richter.  
Menariknya, jembatan ini menjadi yang terpanjang di Bali serta diklaim sebagai jembatan tertinggi di Asia Tenggara. Demi menjaga keindahan alam sekitar, jembatan ini didesain tanpa atap sehingga tetap menyatu dengan pemandangan hijau di sekelilingnya.    
Sebelum Jembatan Tukad Bangkung berdiri, terdapat jembatan lama yang letaknya sekitar 500 meter ke selatan. Namun, akses melalui jembatan lama cukup panjang, sehingga pembangunan jembatan baru ini mampu memangkas perjalanan hingga 6 kilometer.  
Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 2001 dengan sistem multiyears, menggunakan anggaran sebesar Rp 49 miliar yang bersumber sepenuhnya dari APBD Provinsi Bali. Setelah rampung, jembatan ini diresmikan pada 28 April 2007 oleh Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.    
Meskipun awalnya dibangun sebagai jalur penghubung, Jembatan Tukad Bangkung kini juga menjadi objek daya tarik wisata (ODTW) yang cukup populer di Badung. Dari atas jembatan, pengunjung dapat menikmati panorama lembah yang luas, perbukitan hijau, serta aliran sungai yang berkelok-kelok dengan air jernih. Udara segar di sekitar jembatan membuatnya semakin nyaman untuk dikunjungi, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang tenang.  
Ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke jembatan ini semakin meningkat, terutama saat hari raya keagamaan, seperti Galungan dan Kuningan, maupun saat liburan panjang. Banyak keluarga dan wisatawan yang datang untuk bersantai, berfoto, atau sekadar menikmati pemandangan.    
Untuk kenyamanan pengunjung, di sekitar Jembatan Tukad Bangkung telah disediakan fasilitas pendukung seperti area parkir yang luas. Selain itu, terdapat beberapa warung makan dan kios kecil yang menjual aneka makanan serta minuman bagi para pelancong.  
Dengan perpaduan antara fungsi infrastruktur dan daya tarik wisata alam, Jembatan Tukad Bangkung bukan hanya sekadar jalur penghubung, tetapi juga menjadi ikon pariwisata di Bali yang layak untuk dikunjungi. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!