Seniman Ketut Putrayasa Buat Air Terjun Sepanjang 60 Meter dan Tinggi 11 Meter

Author:
Share

Perupa asal Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali, I Ketut Putrayasa, kembali mencuri perhatian dengan karya monumental yakni air terjun buatan terpanjang dan tertinggi di kawasan elit New Kuta Golf (NKG) Pecatu Graha, Kuta Selatan.

Karya tersebut hadir sebagai oase megah di tengah hamparan hijau lapangan golf yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Air terjun ini memiliki panjang 60 meter dengan ketinggian lebih dari 11 meter.

Tebing berwarna gelap kekuningan dibuat menyerupai batu alam eksotik, sementara di bawahnya terbentang danau buatan yang menambah kesejukan kawasan yang selama ini dikenal panas.

BACA JUGA  Vila Devalaya di Ungasan Badung Diduga Dibakar, Terduga Pelaku Terekam CCTV

“Air terjun ini satu-satunya di Indonesia yang dimiliki lapangan golf. Saya percaya ini menjadi ikon baru di NKG sekaligus daya tarik tambahan bagi pengunjung,” ujar Putrayasa di Studio Rich Stone, Kuta Utara, Sabtu (23/8/2025).

Pengerjaan air terjun buatan ini memakan waktu tiga bulan dengan melibatkan belasan pekerja ahli. Putrayasa menekankan pentingnya keseimbangan antara keindahan dan keamanan.
“Desain yang indah harus disertai konstruksi kokoh. Kami tidak bisa main-main, karena setiap detail menyangkut estetika sekaligus keamanan,” tambahnya.

BACA JUGA  Vila Devalaya di Ungasan Badung Diduga Dibakar, Terduga Pelaku Terekam CCTV

Putrayasa bukan nama asing di Bali. Ia sebelumnya dipercaya menggarap candi bentar di Bendungan Sidan, Badung, serta patung ikonik di Bendungan Tamblang, Buleleng. Sejumlah karyanya juga tampil di ruang publik, galeri, hingga diminati kolektor mancanegara.

Karya Putrayasa kerap sarat pesan sosial dan lingkungan, bahkan satir yang menyentil ketimpangan. Sosok berambut gondrong ini dikenal jeli membaca fenomena, disiplin dalam berkarya, dan menekankan bahwa seni harus punya gagasan.

BACA JUGA  Vila Devalaya di Ungasan Badung Diduga Dibakar, Terduga Pelaku Terekam CCTV

“Banyak orang mengira pematung hanya memahat, padahal inti dari karya seni adalah gagasan. Dari sana lahir karya yang punya jiwa, punya pesan, dan bisa bicara kepada publik,” ungkapnya.

Melalui proyek air terjun buatan NKG, Putrayasa meneguhkan reputasinya sebagai seniman yang tidak hanya berkarya untuk ruang privat seni, tetapi juga memperkaya wajah publik Bali dengan ikon monumental yang berkelas internasional. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!