![]() |
Pixabay.com |
Pohon cemara yang sering dikaitkan dengan lagu-lagu masa kecil ternyata menyimpan manfaat luar biasa dalam dunia pengobatan tradisional. Dalam tradisi Bali, pengobatan herbal sering dirujuk dari lontar Usadha Taru Pramana, yang mengajarkan pemanfaatan berbagai tumbuhan sebagai obat untuk berbagai penyakit. Salah satu tumbuhan yang memiliki khasiat unik adalah pohon cemara.
Menurut buku Usadha Taru Pramana yang disusun Sri Jumadiah, pohon cemara memiliki manfaat khusus, terutama dalam mengobati penyakit tradisional seperti pangeger jaran guyang dan juga digunakan dalam pengobatan pengasih-asih.
Proses pembuatan ramuan dari pohon cemara ini cukup sederhana namun memiliki makna filosofis mendalam. Daun cemara dikombinasikan dengan tanah yang diambil dari perempatan jalan, kemudian dihaluskan hingga menjadi ramuan obat. Tanah dari perempatan jalan sering dipercaya memiliki energi netral yang menyatukan berbagai arah kehidupan, sehingga memperkuat daya penyembuhan ramuan tersebut.
Khasiat pohon cemara dalam Usadha Taru Pramana menunjukkan betapa eratnya hubungan manusia dengan alam dalam tradisi pengobatan kuno. Pohon cemara, yang terlihat sederhana, menjadi simbol bahwa segala yang diciptakan alam memiliki peran penting bagi kesehatan manusia. Tradisi ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai kearifan lokal dan menjaga kelestarian tumbuhan sebagai sumber kehidupan.
Melalui pengobatan tradisional ini, masyarakat diajak untuk lebih mendalami kekayaan alam di sekitar mereka. Pohon cemara menjadi salah satu contoh nyata bahwa warisan budaya, seperti yang tertuang dalam Usadha Taru Pramana, masih relevan dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat modern. (TB)