Ni
Luh Putu Sugianitri merupakan satu-satunya polwan asal Bali yang menjadi ajudan
presiden pertama, Ir Soekarno. Ia menjabat sebagai ajudan Soekarno setelah
meletusnya tragedi 30 September 1965.
Sugianitri
meninggal dunia di umur 72 tahun di RSUP Sanglah akibat penyakit kista dan
anemia yang dideritanya sejak lama. Ia meninggal tanggal 15 Maret 2021 pukul
03.00 Wita.
Lalu
siapakah Sugianitri ini?
Sugianitri
berasal dari Babahan, Penebel, Tabanan. Ia lahir tanggal 1 April 1948. Ia
merupakan anak satu-satunya dari Ni Made Pajeng
Ketika
lulus SMP dirinya baru berusia 16 tahun. Saat itu tahun 1964. Lalu ia mendengar
ada pengumuman pendaftaran Polisi Wanita (polwan) sekitar 40 orang. Dirinya
pun lantas mendaftarkan diri setelah mencuri umur 2 tahun karena belum berumur
18 tahun saat itu.
Dari
bali, yang mengikuti testing sebanyak 55 orang dan yang lulus empat orang.
Setelah lulus testing, ia pun mengikuti pendidikan di Sukabumi selama satu
tahun. Setelah selesai pendidikan, ia dipertahankan di Sukabumi dan tidak
diperbolehkan pulang ke Bali. Ia pun sering diminta tampil menari di
acara-acara resmi Kepresidenan sebagai seorang penari.
Tanggal
28 Maret 1966, pengawal Bung Karno yakni Resimen Cakrabirawa dibubarkan dan
diganti dengan Satgas Pomad (Polisi Militer Angkatan Darat). Dimana saat itu Nitri
dipilih menjadi pengawal atau ajudan anak-anak Bung Karno. Seiring berjalannya
waktu, Nitri pun menjadi ajudan Bung Karno.
![]() |
Anak Pertama Nitri, Fajar Rohita menunjukkan foto ibunya bersama Bung Karno |
Selama
menjadi ajudan Bung Karno, Nitri memiliki tugas sebagai tukang beli kue,
makanan yang disenangi Bung Karno dan menyediakan minuman. Nitri ingat bahwa
kue kesukaan Bung Karno adalah lemper dan hunkwe.
Saat
itu Bung Karno sudah tak menjabat lagi sebagai presiden dan tinggal di Istana
Merdeka. Di sana Bung Karno tak boleh kemana-mana. Selain itu, Bung Karno juga
tak pernah memegang uang, sehingga kadang Nitri meminjamkan uangnya untuk
membelikan buah.
Nitri
juga mengaku sering mengawal Bung Karno ketika malam Minggu untuk menonton keroncong
di Bogor, Jawa Barat. Walaupun menjadi ajudan presiden, ia tidak pernah memakai
seragam polisi. Ia lebih sering tampil dengan kebaya namun tetap membawa
senjata di dalam tasnya.
Selama
hidupnya Sugianitri menikah sebanyak dua kali. Suami pertamanya yakni Memet
Slamet dari Sukabumi dan memiliki tiga putra. Ketiga putranya yakni Fajar Rohita, Oki Kurniawan, dan Pria Kunta Biswara.
Suami
keduanya yakni Tu Gde Parwatha dari Tainsiat Denpasar, Bali. Dari pernikahannya
yang kedua ia memiliki 4 orang anak. Mereka adalah Putu Aliki, Kadek Damana,
Komang Alia, dan Ketut Damesa.
Saat
meninggal, Nitri meninggalkan 5 orang cucu. Jenazahnya dikremasi Kamis 18 Maret
2021 di Krematorium Mumbul Badung. (TB)
Berikut video lengkapnya