Kolaborasi Pustaka Ekspresi dan Suara Saking Bali Gelar Peluncuran dan Bedah Buku Penghargaan Gerip Maurip

Author:
Share

Pada Rabu, 22 Agustus 2024 petang, dua buku peraih penghargaan Gerip Maurip resmi diluncurkan dan dibedah di IKIP Saraswati Tabanan. Acara ini menampilkan dua karya penting dalam sastra Bali modern.
Kedua buku tersebut adalah Ngetelang Getih Kaang Putih oleh Ni Putu Ayu Suaningsih, yang berisi kumpulan cerpen berbahasa Bali, dan Kidung Rasmi Sancaya karya Putu Wahya Santosa, yang merupakan kumpulan puisi Bali modern. Penghargaan Gerip Maurip ini diselenggarakan oleh penerbit Pustaka Ekspresi yang pada tahun ini berkolaborasi dengan Komunitas Suara Saking Bali.
Ni Made Ari Dwijayanthi, pembedah untuk buku cerpen, mengungkapkan keunikan Ngetelang Getih Kaang Putih melalui penggunaan bahasa khas Nusa Penida yang memberikan nuansa otentik pada cerita-ceritanya. Meski tidak sepenuhnya menggunakan bahasa lokal, Ari Dwijayanthi berharap penulis akan lebih banyak menggunakan bahasa Nusa Penida dalam karya-karya mendatang.
Dalam pembedahan buku puisi, Wayan Esa Bhaskara menilai karya Putu Wahya Santosa sangat berharga karena tetap menjaga tradisi puisi Bali, meskipun penulis utamanya adalah seorang guru non-bahasa Bali. Wahya, menurut Esa, berhasil menyajikan puisi yang indah dan berkelas.
Ni Putu Ayu Suaningsih, penulis Ngetelang Getih Kaang Putih, mengungkapkan niatnya untuk terus mengeksplorasi kekayaan bahasa Nusa Penida dalam karya-karyanya mendatang. Walaupun besar di Denpasar, Suaningsih berkomitmen untuk menyelami dan mengangkat kekayaan budaya Nusa Penida.
I Made Sugianto dari Pustaka Ekspresi menjelaskan bahwa penghargaan Gerip Maurip telah ada sejak 2017, dan kini mencakup enam juara dalam dua kategori: puisi dan prosa. Setiap tahunnya, penghargaan ini menghadirkan karya-karya menarik dan inovatif.
Ketua Komunitas Suara Saking Bali, I Putu Supartika, menekankan pentingnya acara ini dalam mempopulerkan sastra Bali modern dan mengimbangi sastra Bali tradisional yang masih dominan. Ia berharap keterlibatan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dapat memperluas jangkauan sastra Bali modern.
Wakil Rektor I IKIP Saraswati Tabanan, I Nyoman Suaka, menyambut baik acara ini sebagai langkah positif dalam perkembangan sastra di kampusnya, memberikan mahasiswa kesempatan untuk memahami lebih dalam mengenai kritik sastra. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!