Komunitas Tuna Netra di Denpasar Menyelami Puisi, Bersiap Tampil Mei 2025

Author:
Share
Sebagai upaya mendorong kreativitas penyandang disabilitas tuna netra, Yayasan Kesenian Sadewa Bali mengadakan workshop bertajuk “Pengenalan Puisi dan Proses Kreatif” pada Sabtu, 8 Februari 2025. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami puisi lebih dalam dan mengolahnya menjadi karya seni yang dapat dinikmati secara luas.
Dua narasumber di bidang sastra dan seni, Nanoq da Kansas dan Dadi Reza Pujiadi, hadir berbagi pengalaman serta wawasan mereka dalam dunia kepenulisan dan seni pertunjukan. Nanoq da Kansas menekankan bahwa puisi adalah bentuk ekspresi yang harus mengalir dari pengalaman dan perasaan pribadi, tanpa rasa takut untuk mencoba.
“Menulis puisi itu tentang keberanian merangkai kata-kata dari hati. Jangan khawatir salah, biarkan perasaan membimbing tulisan,” ujar Nanoq.
Sementara itu, Dadi Reza Pujiadi menyoroti bagaimana proses kreatif tidak hanya bergantung pada bakat, tetapi juga lingkungan dan kebiasaan sehari-hari. Ia mengajak peserta untuk tetap berkarya meskipun menghadapi keterbatasan.
“Tantangan dan kritik adalah bagian dari perjalanan seni. Yang terpenting adalah tetap berani melangkah dan bereksplorasi,” kata Dadi.
Sebanyak 30 peserta workshop dibagi ke dalam lima kelompok dan masing-masing menciptakan dua karya musikalisasi puisi. Karya-karya ini nantinya akan dipentaskan di Gedung Dharma Negara Alaya pada 11 Mei 2025.
Ketua Yayasan Sadewa, Ryan Indra Darmawan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan puisi kepada komunitas tuna netra tidak hanya sebagai teks, tetapi juga sebagai seni yang dapat dihayati secara lebih luas melalui suara dan musik.
“Kami ingin teman-teman tuna netra merasakan puisi sebagai sesuatu yang hidup dan memiliki daya ungkap yang kuat dalam berbagai bentuk seni,” jelas Ryan.
Tak hanya itu, pementasan ini juga menjadi momen peluncuran album musikalisasi puisi hasil dari workshop yang telah berlangsung. Selain itu, pada hari yang sama, Yayasan Sadewa juga akan mengadakan Bali Creative Competition ke-6, sebuah ajang tahunan yang berfokus pada pengembangan seni di Bali.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan komunitas tuna netra semakin percaya diri dalam berekspresi dan terus menggali potensi mereka di bidang seni. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!