Hujan deras yang mengguyur Kota Denpasar pada Sabtu dini hari, 21 Desember 2024, mengakibatkan Kori Agung di Pura Dalem Mpu Aji, Banjar Buaji, Penatih Dangin Puri, Denpasar, Bali, roboh. Insiden ini terjadi sekitar pukul 04.00 WITA dan menyebabkan kerusakan serius pada pelinggih di dalam pura tersebut.
Kori Agung yang telah berdiri sejak abad ke-15 ini runtuh dan menimpa Pelinggih Ratu Ngurah. Meski pelinggih tersebut hancur, patung Ratu Ngurah yang berada di dalamnya tetap utuh tanpa kerusakan.
“Peristiwa ini terjadi dini hari akibat hujan deras,” ungkap Jero Mangku Gede Pura Dalem Mpu Aji, Jero Mangku Wayan Yasa. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang warga yang hendak membersihkan area pura pada pukul 05.30 WITA. Bagian tiga tingkat atas dari Kori Agung setinggi lima tingkat itu ambruk, sehingga menimpa pelinggih.
Menurut penelitian Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV Bali, Kori Agung ini dibangun pada tahun 1500 dan belum pernah mengalami restorasi. Struktur bangunan tersebut dibuat dari bata yang direkatkan dengan tanah, menjadikannya rentan terhadap kerusakan setelah berabad-abad berdiri.
“Kami pernah mengajukan restorasi sebelumnya, namun belum mendapat persetujuan,” jelas Jero Mangku. Usulan untuk mendapatkan dana hibah dari Kabupaten Badung pada Maret tahun lalu juga belum membuahkan hasil. Hal serupa terjadi pada pengajuan anggaran ke Dinas Kebudayaan Denpasar.
Kerugian akibat runtuhnya Kori Agung ini diperkirakan mencapai Rp 300 juta. Untuk mencegah risiko lebih lanjut, pihak pura berencana menurunkan material sisa bangunan dan segera menggelar upacara ngulapin sebagai bagian dari ritual pemulihan spiritual di area pura. (TB)