Lapas Kerobokan Gandeng BRI Kuta Hadirkan ID Card BRIZZI Multifungsi, Dorong Transformasi Digital dalam Layanan Pemasyarakatan
Komitmen menuju layanan pemasyarakatan yang modern dan efisien terus digaungkan oleh Lapas Kelas IIA Kerobokan. Terbaru, lembaga ini resmi menjalin kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kuta dalam program peluncuran ID Card BRIZZI untuk seluruh pegawai, Selasa (14/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Pemimpin Cabang BRI Kuta, Azdy Fransedo, menyerahkan secara simbolis kartu identitas digital tersebut kepada Kepala Lapas Kerobokan, Hudi Ismono.
Kartu BRIZZI edisi khusus ini bukan sekadar tanda pengenal, melainkan alat transaksi non-tunai yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembayaran parkir, belanja, maupun kebutuhan internal pegawai.
Azdy Fransedo menjelaskan, inovasi ini menjadi bagian dari langkah BRI dalam mendorong penerapan ekosistem digital di lingkungan kerja pemerintahan.
“Kami ingin menghadirkan sistem kerja yang lebih efisien, aman, dan praktis. Melalui ID Card BRIZZI, pegawai dapat langsung merasakan manfaat layanan digital dalam aktivitas harian mereka,” jelasnya.
Menurutnya, sinergi ini juga mencerminkan komitmen BRI untuk memperluas literasi keuangan digital di instansi publik, sejalan dengan program nasional transformasi digital.
Sementara itu, Kepala Lapas Kerobokan, Hudi Ismono, mengapresiasi langkah kolaboratif ini. Ia menilai, penggunaan ID Card multifungsi akan membantu efektivitas administrasi sekaligus memperkuat kedisiplinan dan profesionalitas pegawai.
“Terobosan ini sejalan dengan semangat kami untuk membangun layanan pemasyarakatan yang inovatif dan berbasis teknologi. Selain memudahkan aktivitas pegawai, sistem non-tunai ini juga menumbuhkan budaya kerja yang lebih transparan dan efisien,” ungkapnya.
Acara peluncuran ditutup dengan sesi foto bersama antara jajaran BRI Kuta dan Lapas Kerobokan sebagai simbol sinergi menuju digitalisasi layanan publik yang inklusif dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bahwa modernisasi birokrasi tidak hanya berbicara soal teknologi, tetapi juga perubahan budaya kerja menuju sistem yang lebih cerdas, cepat, dan ramah digital. (TB)

