Mantra atau Doa Saat Tumpek Landep, Memohon Kekuatan Spiritual dan Ketajaman Pikiran

Author:
Share
Website Denpasar Kota

Tumpek Landep merupakan salah satu hari suci dalam tradisi Hindu Bali yang dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Pawukon, tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Landep. 
Hari ini sering dikaitkan dengan penyucian benda-benda tajam seperti keris, tombak, dan senjata lainnya. Namun, makna sejatinya lebih dalam dari sekadar pemberkatan benda logam, yakni sebagai simbol ketajaman pikiran dalam menjalani kehidupan.
Salah satu aspek penting dalam perayaan Tumpek Landep adalah penggunaan mantra suci yang ditujukan kepada Sang Hyang Pasupati. Mantra ini berfungsi untuk menyucikan dan memberikan energi spiritual pada benda-benda yang diberkati. Berikut adalah beberapa mantra yang digunakan:
“Om Sanghyang Pasupati Ang, Ung Mang Ya Namah Swana. Om Brahma Astra Pasupati, Visnu Astra Pasupati, Siva Astra Pasupati, Om Ya Namah Svaha.
“Om Sanghyang Surya Chandra Tumurun Maring Sanghyang Aji Saravati, Tumurun Maring Sanghyang Gana”.
“Angawe Pasupati Mahasakti”
“Angawe Pasupati Mahasiddhi”
“Angawe Pasupati Mahasuci”
“Angawe Pangurip Mahasakti”
“Angawe Pangurip Mahasiddhi”
“Angawe Pangurip MahaSuci”
“Angawe pangurip Mahasuci”
“Angurip Sahaning Raja Karya Teka Urip, Teka Urip, Teka Urip.
Om Sang Hyang Akasa Pertiwi Pasupati, Angurip (sebut nama benda yang dipasuppati). Om Eka Vastu Avighnam Svaha. Om Sang-Bang-Tang-Ang-Ing-Nang-Mang-Sing-Wang-Yang-Ang-Ung-Mang. Om Brahmana Pasupati, Om Bisnu Pasupati, Om Shiva Sampurna Ya Namah Svaha.
Mantra ini melambangkan harapan agar benda-benda yang diberkati membawa manfaat dan keselamatan bagi pemiliknya, serta dapat digunakan dengan bijaksana sesuai dengan nilai dharma.
Secara simbolis, Tumpek Landep tidak hanya tentang merawat benda-benda tajam, tetapi juga tentang mempertajam kecerdasan dan kebijaksanaan manusia. Ketajaman berpikir (ngelandepang idep) menjadi inti dari perayaan ini, di mana manusia diharapkan dapat menggunakan pikirannya dengan bijak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Dalam perkembangan zaman, banyak umat Hindu yang juga memberikan sesajen kepada kendaraan bermotor, mesin, dan peralatan modern lainnya. Ini bukan berarti Tumpek Landep adalah “otonan” kendaraan, melainkan sebuah penghormatan terhadap teknologi sebagai hasil kecerdasan manusia yang harus digunakan dengan tanggung jawab.
Mantra dalam Tumpek Landep bukan sekadar doa biasa, melainkan sarana spiritual untuk menghubungkan manusia dengan kekuatan ilahi. Melalui penggunaan mantra Pasupati, umat Hindu diharapkan tidak hanya menyucikan benda-benda yang digunakan, tetapi juga menyelaraskan energi spiritual agar dapat menjalani kehidupan dengan kebijaksanaan dan ketajaman pikiran. 
Dengan demikian, Tumpek Landep menjadi momentum sakral untuk introspeksi dan memohon berkah agar segala tindakan selalu berada di jalur dharma. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!