Tahun
2018 lalu, viral video seorang lelaki mengangkat sepeda motor di wilayah
Denpasar. Video ini diambil di pelabuhan penyeberangan Sanur, Denpasar. Dalam
video tersebut, terlihat lelaki berkulit gelap mengangkat sepeda motor dengan
mudah menggunakan pundaknya. Lelaki itu bernama I Nyoman Kalor. Ia berasal dari
Banjar Pengalusan, Desa Klumpu, Nusa Penida yang dan kini tinggal di Batubulan.
Nyoman
Kalor mengakui bahwa dirinya tak pernah latihan khusus untuk mengangkat
sepeda motor dari darat ke dalam boat maupun sebaliknya. Dan ia pun mengaku hal
itu sudah biasa dilakukannya. Ada juga faktor keadaan ekonomi yang mendorongnya
melakukan hal itu.
Ia
juga merasa kasihan kepada penumpang boat yang memiliki sepeda motor ketika
teman-teman kerjanya tidak ada. Sehingga dirinya pun berinisiatif mengangkut
motor tersebut sendiri. Awal mula mencoba mengangkut motor ia lakukan karena
berpikir dirinya bisa mengangkat 100 kg beras. Sehingga ia pun mencoba
mengangkat motor yang beratnya kurang dari 100 kg.
Kalor
mulai mengakut sepeda motor dengan pundaknya sejak tahun 2008 lalu. Namun
aksinya baru viral tahun 2018 setelah ada yang memvideokan dan mengunggahnya ke
media sosial. Atas aksinya tersebut, ia pun sempat diundang ke acara Hitam
Putih tahun 2019 yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.
Awalnya
ia belajar menjaga keseimbangan tubuh terlebih dahulu, apalagi saat berada di
air. Kondisi ombak juga sangat mempengaruhi langkahnya. Jika ombak besar, maka
ia akan menunggu celah melewati ombak tersebut menuju ke boat begitu juga
sebaliknya.
Kalor yang
sudah bekerja mengangkut barang penumpang boat selama 33 tahun ini, mengaku
dalam sehari ia bisa mengangkut sampai empat sepeda motor. Namun, kadang-kadang
sampai dua hari tak mengangkut sepeda motor dan hanya mengangkut bawaan
penumpang berupa koper, maupun barang lainnya. Biasanya Kalor akan
mendapat banyak job mengangkut sepeda motor saat liburan sekolah dan awal
sekolah.
Ia
pun tidak pernah mematok bayaran kepada orang yang menggunakan jasanya.
Biasanya ia mendapat Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu untuk mengangkut satu sepeda
motor.
Dengan
menjadi tukang angkut barang, dalam sehari ia mendapat penghasilan rata-rata Rp
500 ribu. Mengandalkan pekerjaannya itu, ia kini bisa menghidupi keluarga dan
menyekolahkan empat orang anaknya. Bahkan dengan menjadi pengangkut barang ia
bisa membiayai anak pertamanya kuliah hingga S-2 di STIKOM.
Ia
bekerja mulai pukul 06.00 Wita dengan terlebih dahulu menyapu di sekitar
kantornya karena dirinya bekerja di bawah Desa Sanur. Setelah itu, saat ada
boat akan berangkat ataupun menepi, ia mulai bekerja. Pulang pukul 15.00 Wita
dan kadang pukul 16.00 Wita tergantung banyaknya boat yang bertolak maupun
berlabuh. (TB)