Mengenal Caru dalam Agama Hindu di Bali, Ritual Kurban Suci untuk Keharmonisan Alam Semesta, Ini Jenisnya

Author:
Share
www.mbizmarket.co.id

Caru, atau yang juga dikenal sebagai Tawur, adalah upacara kurban suci dalam agama Hindu di Bali. Upacara ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan upaya menjaga keseimbangan dan ketenteraman alam semesta.

Menurut mitologi, caru muncul sebagai respons terhadap kekacauan yang disebabkan oleh godaan-godaan bhuta kala. Dalam kondisi ini, Hyang Widhi Wasa menurunkan Hyang Tri Murti untuk membantu manusia menetralisir gangguan tersebut melalui ritual caru.

Makna dan Tujuan Caru

Caru (Mecaru; Pecaruan; Tawur) merupakan bagian dari upacara Butha Yadnya yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan antara bhuwana agung (alam semesta) dan bhuwana alit (makhluk hidup).

Dengan dilaksanakannya caru, diharapkan tercipta keseimbangan yang membuat alam semesta dan kehidupan manusia menjadi lebih baik, indah, dan lestari. Upacara ini juga merupakan implementasi dari filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan pentingnya hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan.

Jenis-Jenis Caru dan Tawur

Menurut Lontar Dewa Tattwa, caru dan tawur dibedakan berdasarkan jenis dan tujuannya:

1. Caru:

   – Eka Sata

   – Segehan Panca / Manca Warna

   – Panca Sata

   – Panca Sanak

   – Panca nak-madurga

   – Ngeresigana

2. Tawur:

   – Manca Kelud

   – Balik Sumpah

   – Tawur Gentuh

   – Panca Wali Krama

   – Eka Bhuwana

   – Tri Bhuwana

   – Eka Dasa Rudra

Pelaksanaan Caru

Caru dilaksanakan dalam berbagai skala, mulai dari yang kecil yang disebut Nitya Karma, hingga yang lebih besar yang disebut Naimitika Karma. Nitya Karma adalah upacara yang dilakukan sehari-hari, sementara Naimitika Karma adalah upacara yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti saat terjadi bencana alam, gerhana, atau peristiwa penting lainnya.

Upacara caru dapat dilaksanakan di berbagai tempat, seperti pekarangan rumah, pura, desa, hingga skala yang lebih luas seperti seluruh pulau Bali atau bahkan seluruh dunia. Setiap pelaksanaan caru melibatkan berbagai perlengkapan dan hewan kurban yang harus dimandikan dan dihias sesuai dengan warna pengider dan disertai kalungan uang kepeng.

Prosedur dan Perlengkapan Upacara

Sebelum diupacarai, semua hewan yang akan dikurbankan dimandikan dan dihiasi kain berwarna sesuai dengan simbolisme pengider. Selain itu, berbagai alat upacara seperti blakas, golok, taledan, lumpyan, pane, lesung, dan lainnya juga ikut diupacarai dan disertai dengan bumbu lengkap atau lakar base genep.

Penutup

Ritual caru dalam agama Hindu di Bali merupakan manifestasi dari usaha manusia untuk menjaga keharmonisan alam dan spiritualitas. Melalui pelaksanaan caru, umat Hindu Bali berharap dapat menetralisir kekacauan dan gangguan dari bhuta kala, sehingga tercipta keseimbangan yang membawa kedamaian dan keberkahan bagi alam semesta dan kehidupan sehari-hari. Upacara ini tidak hanya memiliki makna spiritual yang dalam, tetapi juga menunjukkan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!