![]() |
pixabay.com |
Dasa Mala merupakan konsep yang sangat penting dalam ajaran agama Hindu, yang secara harfiah berarti “sepuluh keburukan”. Konsep ini merujuk pada sepuluh sifat atau perilaku buruk yang menyesatkan dan harus dihindari dalam upaya mencapai kesucian dan keluhuran budi.
Pengertian Dasa Mala
Menurut ajaran Upanisad, Dasa Mala adalah sifat-sifat buruk dalam diri manusia yang menjadi penghalang utama dalam perjalanan spiritual. Mala bermakna keburukan atau hal yang negatif, sedangkan dasa berarti sepuluh. Oleh karena itu, Dasa Mala secara kolektif merujuk pada kesepuluh sifat yang dapat menghambat pertumbuhan spiritual seseorang.
Dasa Mala dipandang sebagai musuh internal manusia dalam tradisi Hindu. Para bijaksana sering mengingatkan bahwa pertempuran pertama yang harus dimenangkan adalah melawan musuh di dalam diri sendiri. Hanya setelah berhasil mengatasi Dasa Mala ini, seseorang dapat menghadapi dan mengatasi musuh-musuh di luar dirinya dengan lebih mudah.
Bagian-bagian Dasa Mala
Berikut adalah sepuluh Dasa Mala yang terdapat dalam ajaran Hindu:
1. Tandri (Malas): Kegiatan malas dan kurangnya motivasi untuk melakukan tindakan yang produktif.
Contoh: Seseorang yang sering menghindari tanggung jawab atau pekerjaan dengan alasan malas.
2. Kleda (Suka Menunda-nunda): Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau keputusan yang seharusnya diambil dengan segera.
Contoh: Mengambil keputusan penting dalam hidup terlalu lama atau menunda-nunda pekerjaan penting.
3. Teja (Pikiran Gelap): Kondisi mental yang gelap, di mana seseorang sulit untuk melihat kebaikan atau memiliki pandangan positif terhadap situasi.
Contoh: Seseorang yang cenderung pesimis dan sulit melihat sisi baik dari situasi apapun.
4. Kulina (Sombong, Suka Menghina): Sikap sombong dan kebiasaan untuk menghina atau menyakiti hati orang lain.
Contoh: Menyombongkan diri atau merendahkan orang lain dalam percakapan atau perilaku.
5. Kuhaka (Keras Kepala): Sikap keras kepala yang sulit untuk menerima pendapat atau saran orang lain.
Contoh: Menolak untuk mengakui kesalahan sendiri atau sulit untuk berubah pikiran.
6. Metraya (Sombong dan Berbohong): Kombinasi dari sifat sombong dan kebiasaan untuk berbohong atau melebih-lebihkan hal-hal.
Contoh: Seseorang yang suka membanggakan diri sendiri dengan cerita-cerita yang tidak benar atau melebih-lebihkan pencapaian pribadi.
7. Megata (Kejam): Sikap kejam atau tidak memperhatikan perasaan atau penderitaan orang lain.
Contoh: Tindakan atau perkataan yang sengaja menyakiti atau merugikan orang lain tanpa alasan yang jelas.
8. Ragastri (Suka Berzina): Kebiasaan atau keinginan untuk terlibat dalam perilaku seksual yang tidak sesuai dengan norma-norma moral atau agama.
Contoh: Perselingkuhan atau hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan.
9. Bhaksa Bhuwana (Suka Membuat Orang Lain Melarat): Kebiasaan atau perilaku yang merugikan atau menjerumuskan orang lain dalam keadaan yang sulit atau melarat.
Contoh: Tindakan yang tidak etis dalam bisnis atau hubungan sosial yang menyebabkan kerugian finansial atau emosional pada orang lain.
10. Kimburu (Senang Menipu): Kebiasaan atau kecenderungan untuk menipu atau memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi.
Contoh: Penipuan dalam bisnis atau kehidupan sehari-hari yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan materiil atau status.
Kesimpulan
Dasa Mala merupakan konsep yang penting dalam ajaran agama Hindu, mengingatkan manusia akan bahaya sifat-sifat buruk yang dapat menghalangi pertumbuhan spiritual dan harmoni dalam kehidupan. Melalui pemahaman akan Dasa Mala dan upaya untuk menghindarinya, individu dapat mencapai kedamaian batin dan kebahagiaan yang lebih besar dalam kehidupan mereka. (TB)