Mengenal Pura Girinatha, Pura Hindu Bali Terbesar dan Satu-satunya di Timor-Leste

Author:
Share

Di atas sebuah bukit kecil di kawasan Taibesi, selatan Kota Dili, berdiri megah sebuah pura dengan arsitektur khas Bali. Pura tersebut adalah Pura Girinatha, satu-satunya pura Hindu terbesar di Timor-Leste yang kini menjadi simbol kehadiran budaya Bali di negeri tetangga Indonesia ini.

Pura Girinatha dibangun pada masa pendudukan Indonesia di Timor Timur. Tujuannya adalah menyediakan tempat ibadah bagi umat Hindu, khususnya para imigran dari Bali yang bekerja dan bermukim di wilayah ini.

Pembangunannya rampung pada tahun 1987, dan secara resmi diiresmikan pada 27 Juni 1987 oleh Gubernur Timor Timur saat itu, Mário Viegas Carrascalão.

Pada masa itu, umat Hindu di Timor cukup banyak karena didominasi pekerja migran dari Bali. Namun setelah Timor-Leste merdeka tahun 2002, sebagian besar umat Hindu kembali ke Indonesia. Data sensus 2015 mencatat, hanya ada sekitar 272 warga Timor-Leste yang memeluk agama Hindu.

Pura Girinatha terletak di kawasan Taibesi, tidak jauh dari pasar lokal, dan dapat diakses dengan kendaraan. Letaknya di atas bukit membuat pura ini memiliki panorama menarik, sehingga selain sebagai tempat ibadah, juga potensial menjadi destinasi wisata religi.

Setelah merdeka, keberadaan pura ini sempat terbengkalai. Bangunan utama dan beberapa fasilitas pendukung mengalami kerusakan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Timor-Leste bersama komunitas Hindu Bali mulai melakukan upaya revitalisasi.

Pada Januari 2023, progres restorasi dilakukan, termasuk perbaikan pelinggih, pelataran, serta akses menuju pura. Dukungan juga datang dari pemerintah Provinsi Bali dan tokoh-tokoh nasional Timor-Leste, termasuk Presiden José Ramos-Horta, yang melihat potensi besar menjadikan Pura Girinatha sebagai pusat wisata religi dengan konsep “Bali–Dili”.

Meski jumlah umat Hindu di Timor-Leste tergolong kecil, keberadaan Pura Girinatha memiliki makna penting. Bagi masyarakat Bali yang masih menetap di Dili, pura ini tetap menjadi pusat spiritual. Lebih dari itu, pura ini juga mencerminkan keragaman budaya dan toleransi beragama di Timor-Leste.

Komunitas Hindu setempat bahkan mendorong pemerintah untuk menjadikan Pura Girinatha sebagai cagar budaya sekaligus destinasi wisata religi internasional. Upaya ini diharapkan mampu menarik wisatawan dari Bali, India, dan negara lain yang memiliki ikatan budaya dengan Hindu.

Selain Pura Girinatha, sejumlah pura lain juga pernah dibangun pada masa pendudukan Indonesia, terutama di daerah dengan banyak transmigran Bali seperti Baucau, Ermera, Bobonaro, Covalima, Same, Liquiça, dan Viqueque. Namun hingga kini, informasi rinci mengenai kondisi pura-pura tersebut masih terbatas.

Pura Girinatha bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi sejarah perjalanan umat Hindu di Timor-Leste. Kehadirannya menjadi pengingat bahwa seni, budaya, dan agama bisa melintasi batas negara, serta menjadi warisan berharga yang harus terus dijaga. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!