Rarung adalah tokoh mistis yang memiliki tempat penting dalam mitologi Bali, khususnya dalam cerita-cerita yang melibatkan kekuatan supranatural dan ilmu hitam. Dikutip dari tesis yang ditulis oleh Dewa Made Karthadinata di library Universitas Negeri Semarang, Rarung adalah salah satu murid dari Walunateng Dirah, seorang guru ilmu hitam yang terkenal. Kesaktian Rarung hampir setara dengan gurunya, menjadikannya sosok yang sangat ditakuti.
Dalam mitologi Bali, Rarung digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki wajah cantik rupawan. Namun, setelah mempraktikkan ilmunya, ia dapat berubah menjadi seekor burung garuda yang mampu mengalahkan musuh-musuhnya dengan kekuatan luar biasa. Salah satu kisah terkenal adalah saat Rarung mengalahkan Patih Madri dengan mematuk matanya hingga buta.
Rarung juga dikenal sebagai pelayan dan murid dari Rangda, ratu ilmu hitam dalam tradisi Bali. Selain itu, ia juga bisa dianggap sebagai perwujudan putri Rangda. Sosok Rarung yang sering digambarkan berpakaian serba merah ini, dikenal mampu mempraktikkan ilmu hitam dan memiliki kemampuan menghidupkan kembali orang mati. Karena itu, masyarakat setempat sering menyebutnya “San Barak” untuk menghindari menyebutkan namanya secara langsung, yang dianggap tidak sopan atau berbahaya.
Selain sebagai wanita cantik, Rarung juga mampu berubah wujud menjadi macan atau burung. Karena kemampuannya ini, Rarung sering disebut sebagai “Rangda Merah” oleh penduduk setempat. Kepercayaan terhadap Rarung, seperti halnya dengan hantu atau sosok mistis lainnya, harus disikapi dengan bijak sebagai bagian dari budaya yang kaya dan beragam.
Rarung adalah cerminan dari kepercayaan masyarakat Bali terhadap kekuatan supranatural dan ilmu hitam. Sebagai bagian dari budaya yang lebih luas, kehadiran tokoh seperti Rarung menunjukkan bagaimana mitologi dan cerita rakyat dapat mempengaruhi dan membentuk kepercayaan serta tradisi masyarakat. (TB)