Mengenal Sad Atatayi dalam Agama Hindu, Lengkap Pengertian, Bagian hingga Contoh Sifat

Author:
Share
pixabay.com

Sad Atatayi, yang secara harfiah terdiri dari kata “sad” yang berarti enam dan “atatayi” yang berarti cara melakukan pembunuhan. Hal ini mengacu pada enam cara kejam atau keji mencelakai makhluk hidup dalam ajaran Hindu.

Setiap tindakan ini dianggap melanggar dharma (tata tertib moral) dan dapat membawa dampak yang merugikan bagi individu maupun masyarakat secara luas. Berikut adalah bagian-bagian Sad Atatayi tersebut.

1. Agnida (Membakar Milik Orang Lain)

Salah satu dari enam cara ini adalah membakar milik orang lain. Contohnya, dalam mitologi Hindu, Kumbhakarna, saudara Ravana dari Ramayana, menggunakan kekuatan untuk membakar desa dan hutan yang dihuni oleh penduduk tanpa alasan yang jelas.

2. Wisada (Meracuni)

Wisada merujuk pada tindakan meracuni baik manusia maupun binatang sampai mati. Contoh dari ini adalah kisah Sunda Upasunda dalam Mahabharata, di mana mereka saling meracuni dalam persaingan mereka atas cinta Dewi Tilottama.

3. Atharwa (Menggunakan Ilmu Hitam)

Atharwa adalah praktik menggunakan ilmu hitam atau sihir untuk mencelakai orang lain. Dalam cerita Mahabharata, Duryodhana menggunakan kekuatan ilmu hitam untuk mengutuk Bhima dan Pandawa agar mereka tidak bisa tidur di malam hari.

4. Sastragna (Mengamuk/Mencelakai)  

Sastraagna mencakup tindakan mengamuk atau mencelakai orang lain secara fisik. Contohnya adalah perang saudara di antara Kurawa dan Pandawa dalam Mahabharata, di mana kedua belah pihak mengalami kerugian besar.

5. Dratikrama (Memperkosa/Kehormatan)  

Dratikrama melibatkan berzinah atau memperkosa kehormatan orang lain. Kisah Mahabharata mencatat penghinaan terhadap Drupadi oleh Duryodhana di depan umum, yang merupakan contoh tragis dari tindakan ini.

6. Raja Pisuna (Memfitnah)

Raja Pisuna adalah tindakan memfitnah, yang sering kali digunakan untuk merusak reputasi atau mencelakai seseorang secara tidak adil. Kisah dalam epik Ramayana melibatkan fitnah terhadap Sita, istri Rama, yang menyebabkan dia diasingkan meskipun dia tidak bersalah.

Keenam tindakan ini memberikan gambaran tentang konsep etika dan moral dalam ajaran Hindu, yang menekankan pentingnya menjaga dharma dan mencegah kejahatan yang merugikan. Pemahaman tentang Sad Atatayi memberikan penghormatan terhadap nilai-nilai kehidupan yang adil dan harmonis dalam masyarakat Hindu. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!