Di
sebuah griya yang tenang di Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar,
terdapat seorang praktisi pengobatan tradisional atau balian yang telah menjadi tempat
tujuan bagi ratusan orang setiap harinya.
Adalah sosok Ida Bagus Made Arjawa, atau yang akrab disapa Gus Arjawa. Ia merupakan tokoh
yang telah menjalankan praktik pengobatan tradisional selama bertahun-tahun.
Namun, baru-baru ini, namanya melejit ke sorotan publik berkat jargon uniknya,
“cuing ped”, yang menjadi ciri khasnya saat melakukan pengobatan.
Dari
pagi hingga tengah malam, pasien-pasien membanjiri griya Gus Arjawa,
mempercayakan penanganan kesehatan mereka padanya. Beliau mengaku menerima
anugerah pengobatan dari berbagai entitas spiritual, yang termasuk di antaranya
adalah Ida Bhatari Durga, Bhatara Siwa, Ratu Gede Dalem Peed, Ratu Niang, dan
Bhatara Guru Lelangit Ida Danghyang Dwijendra.
Meski
pandemi Covid-19 telah mengubah banyak aspek pola hidup masyarakat, Gus Arjawa
tetap setia dengan panggilannya dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sebelum
pandemi melanda, Gus Arjawa menerapkan sistem jemput bola, di mana beliau
mendatangi pasien di rumah mereka.
Namun,
dalam kondisi yang memaksa, Gus Arjawa menemukan cara baru untuk memberikan
pengobatan dengan memanfaatkan apa yang disebutnya sebagai “wariga
meteor”.
Wariga
meteor, sebuah konsep yang memanfaatkan segala sesuatu yang disediakan oleh
alam, menjadi landasan bagi pendekatan pengobatan Gus Arjawa. Dalam pendekatan
ini, Gus Arjawa menggunakan energi jarak jauh tanpa harus menyentuh langsung
pasien, dengan prinsip utama yang dikenal sebagai Meteor, singkatan dari
“Menuju Tepat Orang”.
Sebelum
terjun ke dunia pengobatan, Gus Arjawa memiliki latar belakang yang beragam.
Beliau pernah menempuh pendidikan di ISI Denpasar dan memiliki pengalaman
sebagai eksportir kerajinan bambu serta memiliki galeri seni. Namun, panggilan
untuk membantu orang-orang dalam menjaga kesehatan akhirnya membawa Gus Arjawa
ke dunia pengobatan tradisional.
Yang
menarik, dalam praktiknya, Gus Arjawa tidak mematok biaya untuk pengobatan yang
diberikannya. Beliau percaya bahwa pelayanan kesehatan adalah hak bagi semua
orang, dan bahwa energi positif yang beliau berikan akan membawa kesembuhan
bagi para pasien.
Lahir
pada tahun 1976, Gus Arjawa telah menjadikan hidupnya sebagai panggung untuk
melayani dan mempersembahkan kebaikan bagi sesama. Dengan pengalaman, pengetahuan,
dan spiritualitasnya, beliau terus menjadi sosok yang diandalkan dalam upaya
menjaga kesehatan masyarakat secara holistik dan berkelanjutan.
Gus
Arjawa tidak hanya memberikan pengobatan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi
banyak orang dalam menjalani hidup dengan lebih baik dan menyadari pentingnya
keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Dengan terus mengembangkan
pendekatan pengobatan tradisionalnya yang unik, beliau tidak hanya memelihara
kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan spiritual dan emosional bagi mereka yang
datang mencari pertolongan. (TB)