Mengenal Sosok Mohammad Rizki Pratama, Putra Sulung Megawati Soekarnoputri yang Jarang Tersorot Publik

Author:
Share

Nama Mohammad Rizki Pratama atau akrab disapa Tatam, mungkin tidak banyak dikenal masyarakat luas. Padahal, ia adalah putra sulung dari Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Berbeda dengan kedua adiknya yang aktif di dunia politik, Tatam lebih memilih jalur yang tenang dengan berkarier sebagai pengusaha. Hal inilah yang membuat kehadirannya jarang disorot kamera, meski ia berasal dari keluarga besar yang sangat berpengaruh di panggung politik nasional.

Megawati Soekarnoputri pertama kali menikah dengan seorang perwira TNI Angkatan Udara, Lettu (Penerbang) Surindro Supjarso, pada tahun 1968. Dari pernikahan ini, lahirlah dua putra: Mohammad Rizki Pratama (Tatam) dan Mohammad Prananda Prabowo.

Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Surindro Supjarso meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat Skyvan T-701 di Biak, Irian Jaya, pada tahun 1970. Saat itu, Megawati tengah mengandung anak keduanya, Prananda.

Sejak itu, Megawati menjalani kehidupan sebagai single parent dengan membesarkan Tatam dan Prananda seorang diri.

Pada tahun 1973, Megawati kembali menikah dengan politisi senior Taufiq Kiemas. Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai seorang putri, Puan Maharani, yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Tatam kecil tumbuh dalam suasana yang penuh dinamika. Kehilangan sosok ayah di usia dini membuatnya lebih dekat dengan sang ibu. Ia menjadi penopang semangat Megawati saat harus membesarkan dua anaknya seorang diri.

Meski berasal dari keluarga besar Bung Karno yang sarat dengan dunia politik, Tatam memilih untuk tidak banyak tampil di hadapan publik. Sosoknya mulai muncul ke permukaan ketika Megawati diangkat sebagai Presiden RI menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 2001. Namun setelah itu, Tatam kembali menjaga jarak dari sorotan media.

Tidak seperti Prananda Prabowo dan Puan Maharani yang aktif di PDI Perjuangan, Tatam menempuh jalan berbeda. Ia lebih memilih fokus mengembangkan usaha. Keputusan ini membuat namanya jarang muncul dalam pemberitaan politik nasional.

Kendati demikian, ia tetap beberapa kali terlihat mendampingi Megawati dalam acara penting partai atau agenda kenegaraan. Kehadirannya menunjukkan bahwa meski tidak berkiprah di politik praktis, Tatam tetap memberi dukungan moral bagi sang ibu. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!