Menikmati ‘Keperawanan’ Air Terjun Yeh Labuh

Author:
Share
Ada
salah satu desa yang terletak di bawah perbukitan di Kabupaten Karangasem, Bali.
Lokasi desa ini dekat dengan berbagai tempat wisata tersohor di Karangasem
yakni Candidasa, Tenganan, maupun Padang Bai.
Desa
ini bernama Desa Selumbung. Desa ini masuk wilayah Kecamatan Manggis, yang
merupakan kecamatan yang langsung berbatasan dengan klungkung.
Untuk
mencapai Desa Selumbung, dari arah Denpasar kita harus melewati pertigaan
Padang Bai dengan mengambil jalan menuju ke Kota Karangasem. Nanti setelah
melewati Pasar Manggis yang dulunya direncanakan menjadi Pasar Seni Manggis, di
sebelah kiri jalan ada patung manggis. Belok kiri di patung itu.
Setelah
bertemu SDN 1 Manggis, belok ke kiri dan ikuti jalan utama. Setelah melewati
tanjakan dengan sedikit kelokan, maka anda akan sampai di desa ini. Lalu apa
yang unik di desa ini?
Sebenarnya
banyak, namun kali ini kita bahas khusus tentang air terjun. Di desa ini ada
air terjun namanya Yeh Labuh. Penamaannya dikarenakan air terjun ini jatuh dari
ketinggian. Yeh artinya air dan labuh berarti jatuh.
Air
terjun Yeh Labuh bisa dibilang masih perawan karena belum banyak yang tahu.
Jika ingin menikmati ‘keperawanannya’ sebelum diambil orang lain, yuk segera
berkunjung ke sini.
Letaknya
sangat terpencil dan harus masuk ke ujung barat laut Desa Selumbung. Dari
tempat parkir, untuk menggapai lokasinya pengunjung harus berjalan kaki
melewati jalan setapak. Di sisi kiri dan kanan jalan akan ditemui pepohonan,
semak, dan di kejauhan tampak hamparan sawah.
Juga
harus melewati sungai yang airnya jernih. Pertama kali menyentuhkan kaki pada
air itu akan terasa dingin. Nyes. Udaranya juga sejuk, seperti sehabis
mengkonsumsi daun mint. Susuri sungai tersebut dan pengunjung akan sampai pada
air terjunnya.
Namun
sebelum sampai di air terjunnya, lebih baik menikmati susunan bebatuan unik,
dimana ada air mengalir di antaranya. Batu ini terlihat seperti tangga alam.
Unik dan indah untuk diabadikan.
Menuju
ke air terjun Yeh Labuh memang agak sulit, karena pengunjung saat menyusuri
sungai harus melewati bebatuan yang cukup terjal, besar, dan agak licin,
sehingga perlu hati-hati. Namun, inilah sensasi yang harus dirasakan yang
membuat kunjungan ke tempat ini menjadi terkesan. Juga ujian bagaimana
kelihaian anda melewati bebatuan yang besar dan cukup terjal. 
Setelah
melewati bebatuan tersebut, barulah anda sampai di air terjun Yeh Labuh.
Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 15 meter. Airnya cukup deras jika
musim hujan, dan agak mengecil jika di musim kemarau. Air terjun ini pun
bertingkat. Di bawah deburan air terjun ada kolam yang dalam, jadi diharapkan
agar tak menceburkan diri ke dalam kolamnya.
Di
kiri kanan juga diapit bebukitan hijau dengan pepohonan yang menyejukkan mata.
Masuk ke tempat ini tak perlu merogoh saku dalam-dalam. Hanya perlu membayar
parkir secara sukarela.

Apakah
anda tertarik untuk datang ke tempat ini? (BFT)



Ini peta lokasinya

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!