Ni Putu Putri Suastini Koster dikenal publik bukan hanya sebagai istri Gubernur Bali periode 2018–2023, Wayan Koster, tetapi juga sebagai seniman multitalenta. Perempuan kelahiran Padangsambian, Denpasar, 27 Januari 1966 ini telah mengabdikan diri pada dunia seni sejak usia muda dan tetap aktif berkarya di tengah perannya sebagai pendamping kepala daerah.
Kecintaan Putri Suastini pada seni teater dimulai sejak masa remaja. Ia pernah mewakili Depdikbud Bali dalam ajang kompetisi tingkat provinsi dan regional, hingga meraih penghargaan sebagai Pemeran Putri Terbaik.
Kariernya di panggung teater terbilang kaya pengalaman. Ia pernah bergabung dengan sejumlah kelompok ternama, seperti Teater Angin, Sanggar Macan Tutul, Teater Mini Badung, Teater Agustus, dan Sanggar Putih. Setiap kolaborasi menambah kedalaman penghayatannya dalam seni peran.
Selain teater, dunia sastra juga menjadi bagian penting hidupnya. Ia kerap tampil membacakan puisi di berbagai acara budaya, termasuk karya legendaris Sumpah Kumbakarna ciptaan Denok Kristianti. Kreativitasnya juga tertuang dalam dua buku puisi, Bunga Merah (2017) dan Rumah Merah (2018), yang mempertegas eksistensinya sebagai penyair Bali.
Bakat Putri Suastini tidak terbatas pada teater dan sastra. Semasa kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, ia meraih Juara 1 Lomba Tari Tenun se-Universitas Udayana. Kemenangan ini mengantarnya ke Festival Seni Antar-Wilayah tingkat Kopertis di Banjarmasin, di mana ia membawakan Tari Tarunajaya dan Tari Oleg Tamulilingan.
Putri Suastini menempuh pendidikan dasar di SDN 1 Panjer, melanjutkan ke SMAN 1 Denpasar, lalu menamatkan studi di Universitas Udayana. Di luar dunia seni, ia juga aktif di berbagai organisasi, antara lain KNPI Provinsi Bali sejak 1987 dan Pemuda Pancasila. Pada 1999, ia bergabung dengan PDI Perjuangan Kota Denpasar. Ia juga menjadi pemeran dalam beberapa sinetron yang tayang di Bali TV.
Meski menyandang peran publik sebagai istri Gubernur Bali, Putri Suastini tak meninggalkan dunia seni. Ia memiliki dua putri yakni Ni Putu Dhita Pertiwi dan Ni Made Wibhuti Bhawani, ia terus menginspirasi perempuan Bali untuk berkarya, menjaga tradisi, dan melestarikan budaya. (TB)