 |
| Sumber: news.unair.ac.id |
Bali
memiliki banyak sekali warisan lontar dengan berbagai pengetahuannya yang
melimpah.
Tak
hanya lontar yang berkaitan dengan hari raya, tata kehidupan setiap hari,
ataupun lontar kepemimpinan, namun juga lontar pengobatan.
Lontar
pengobatan ini juga lazim disebut dengan lontar usada.
Ada
banyak jenis lontar usada yang ada di Bali mulai dari Lontar Usada Rare, Lontar
Usada Taru Pramana, Lontar Usada Yeh, hingga Lontar Usada Buduh.
Khusus
untuk Lontar Usada Buduh ini membuat tentang pengobatan orang yang terkena
penyakit gila atau buduh atau sekarang disebut dengan orang dengan gangguan
jiwa atau ODGJ.
Dikutip
dari artikel yang disusun I Ketut Jirnaya berjudul Lontar Usada Buduh: Sebuah
Penanganan dan Pengobatan Tradisional Sakit Gila Berbasis Kearifan Lokal Bali,
disebutkan jika dalam lontar Usada Buduh ini, ada beberapa jenis penyakit gila
dengan ciri masing-masing.
Setiap
penyakit gila dengan ciri masing-masing tersebut berbeda pula cara pengobabatan
dan obatnya.
Di
samping itu juga terdapat pengobatan penyakit gila dengan tanpa memperhatikan
cirri-cirinya atau secara umum.
Salah
satunya yakni orang gila dengan ciri suka tertawa dan melucu.
Disebutkan
pengobatan untuk penyakit gila dengan ciri suka tertawa dan melucu menggunakan paria
lempuyang (sb Singiber), ketumbar, tri ketuka, air cuka, dicampur dan minumkan.
Sebagai
borehnya (bedak), sarananya adalah kelor munggi (sejenis Moringa oleifera L.),
intaran bersama kulitnya, 9 pucuk daun liligundi (Vitele trivolia).
Ramuan-ramuan
umbi gadung (Dioseoria hirsute), air cuka, tri ketuka.
Agar
manjur, obat ini ditambahi dengan mantra.
Adapun
mantra adalah sebagai berikut.
Ong
edan edan anama swaha waras.
Arti
dari mantra ini: Ya Tuhan semoga penyakit gila ini sembuh.
Demikianlah
pembahasan singkat tentang obat sakit gila dengan ciri-ciri suka tertawa dan
melucu. (TB)