 |
| Instagram Sagra Bali |
Sepanjang tahun 2024, Polresta Denpasar Bali mencatat sebanyak 1.801 kasus gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dari jumlah tersebut, 1.038 kasus berhasil diselesaikan, mencerminkan tingkat penyelesaian kasus sebesar 57%.
Kasus kejahatan menonjol seperti pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pembunuhan, dan narkoba mencapai 690 kasus. Dari jumlah ini, sebanyak 432 kasus telah dituntaskan, dengan tingkat penyelesaian mencapai 62%.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, terdapat lonjakan kasus yang signifikan, yakni sebanyak 717 kasus atau peningkatan 66%. Pada tahun 2023, tercatat 1.084 kasus, sementara pada 2024 meningkat menjadi 1.801 kasus.
Tingginya mobilitas masyarakat di wilayah Denpasar, ditambah dengan jumlah penduduk yang padat dan banyaknya pendatang, menjadi salah satu faktor pemicu utama.
Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) masih menjadi perhatian utama. Pada tahun 2024, tercatat 324 kasus, meningkat dari 258 kasus pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan pengamanan lebih ketat di wilayah hukum Polresta Denpasar.
Selain itu, kasus narkoba juga mengalami kenaikan signifikan. Penggunaan narkoba meningkat sebanyak 66 kasus atau 25% dibandingkan tahun 2023. Peningkatan ini menjadi alarm bagi para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka guna mencegah penyalahgunaan narkoba.
Pada 2024, Polresta Denpasar mencatat 2.102 kasus kecelakaan lalu lintas. Meskipun jumlah ini sedikit menurun dibandingkan tahun 2023, angka tersebut masih tergolong tinggi.
Beberapa kasus menonjol lainnya yang berhasil diungkap termasuk empat kasus pembunuhan, beberapa kasus kerusuhan yang melibatkan pendatang dari Sumba, serta tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebanyak 104 kasus, pencurian dengan kekerasan 30 kasus, pencurian kendaraan bermotor 67 kasus, dan pencurian biasa sebanyak 191 kasus. (TB)