Sebagai langkah nyata pemulihan pasca banjir, Pemerintah Kota Denpasar akan melaksanakan penanaman 1.000 pohon serta aksi bersih-bersih sungai secara serentak pada Minggu, 26 Oktober mendatang. Kegiatan bertajuk Gotong Royong Semesta Berencana ini akan difokuskan di tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintas di wilayah kota, yakni Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyampaikan hal tersebut saat memimpin Rapat Koordinasi Penanaman Pohon dan Bersih Sungai Serentak di Graha Sewaka Dharma, Rabu (22/10). Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama dalam mempercepat penanganan pasca bencana sekaligus mengembalikan fungsi ekologis sungai.
“Hari ini kita rapat koordinasi untuk memastikan seluruh persiapan berjalan matang. Penanaman pohon ini penting agar fungsi bantaran sungai kembali optimal dan tidak mengganggu jalur air,” ujar Arya Wibawa.
Dalam aksi serentak ini, Pemkot Denpasar melibatkan berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, komunitas peduli sungai (KPS), organisasi perangkat daerah (OPD), ASN, hingga masyarakat dan desa adat. Arya Wibawa menegaskan, kolaborasi lintas sektor ini menjadi bukti semangat gotong royong dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Bali. Untuk Denpasar, fokus kita ada di tiga DAS besar. Seluruh stakeholder kita libatkan, dari aparat, masyarakat hingga desa adat, agar dampaknya bisa dirasakan luas,” katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa gerakan ini tidak hanya ditujukan untuk mencegah banjir, tetapi juga untuk memulihkan citra Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan yang ramah lingkungan.
“Aksi nyata ini diharapkan mempercepat pemulihan citra Bali, khususnya Denpasar, sebagai kota pariwisata yang bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa, menjelaskan bahwa sebanyak 1.000 lebih pohon akan ditanam di kawasan bantaran sungai. Jenis pohon yang dipilih antara lain manggis, mangga, kelapa, pohon perindang, serta tanaman langka dan produktif lainnya yang memiliki akar kuat untuk menahan erosi.
Wirabawa menambahkan, sebagian besar lahan penanaman merupakan milik pemerintah. Namun, Pemkot juga menggandeng masyarakat dan desa adat yang bersedia membuka lahannya untuk penghijauan.
“Kami sudah koordinasikan dengan pemilik lahan, baik pemerintah maupun masyarakat. Bagi warga yang ingin ikut serta, Pemkot siap memfasilitasi penanaman pohon secara bertahap,” jelasnya.
Rapat koordinasi yang digelar di Graha Sewaka Dharma turut dihadiri perwakilan TNI, Polri, pimpinan OPD, camat se-Kota Denpasar, serta perbekel dan lurah. Dalam kesempatan tersebut, seluruh peserta menegaskan komitmennya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian daerah aliran sungai melalui aksi berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan seremonial.
Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana ini diharapkan menjadi momentum baru bagi Denpasar untuk memperkuat ketahanan lingkungan sekaligus memperindah wajah kota setelah bencana banjir yang melanda beberapa waktu lalu. (TB)
