Arus balik Lebaran 1446 H yang meningkat tajam membuat pengamanan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali diperketat.
Petugas dari Polda Bali yang tergabung dalam Operasi Ketupat Agung 2025 melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap identitas penumpang, kendaraan, serta barang bawaan.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk menjaga stabilitas keamanan di Pulau Dewata, khususnya selama periode arus balik pasca Idulfitri.
Pemeriksaan Diperkuat dengan Anjing Pelacak K9
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, S.I.K., menyampaikan bahwa Polda Bali bekerja sama dengan Polres Jembrana melakukan pengawasan ketat dengan bantuan unit K9.
Pemeriksaan menggunakan anjing pelacak ini bertujuan untuk mengantisipasi penyelundupan barang ilegal, senjata tajam, narkotika, maupun benda-benda berbahaya lainnya.
“Setiap orang, kendaraan, dan barang yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk akan diperiksa secara detail demi menjaga keamanan Bali secara keseluruhan,” ujarnya pada Senin, 7 April 2025.
Lima Titik Masuk Bali dalam Pengawasan Ketat
Selain Pelabuhan Gilimanuk, ada empat pintu masuk lainnya yang diawasi secara intensif, yaitu:
- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
- Pelabuhan Padang Bai
- Pelabuhan Benoa
- Pelabuhan Celukan Bawang (Buleleng)
Kelima pintu gerbang utama menuju Bali ini menjadi fokus pengamanan aparat untuk memastikan keamanan wilayah dari potensi gangguan selama dan setelah masa mudik Lebaran.
Sinergi Antarinstansi untuk Arus Balik yang Lancar
Kombes Ariasandy menambahkan bahwa pengamanan tidak hanya dilakukan oleh kepolisian, tetapi juga melibatkan berbagai instansi seperti TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan ASDP.
Kolaborasi ini dilakukan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas serta keselamatan penumpang di tengah padatnya mobilitas masyarakat.
“Kami juga mengimbau seluruh masyarakat dan pemudik untuk mematuhi aturan lalu lintas serta melaporkan hal-hal mencurigakan. Kolaborasi masyarakat sangat penting demi menciptakan suasana aman dan nyaman,” tambahnya.
Pengamanan Humanis, Aman, dan Berkelanjutan
Penjagaan ketat ini tidak hanya dilakukan saat momentum arus balik Lebaran, namun akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Pendekatan humanis menjadi prioritas agar masyarakat tetap merasa nyaman saat melintas menuju Pulau Dewata.
Dengan pengawasan yang semakin diperketat ini, diharapkan arus balik Lebaran 2025 berjalan lancar, aman, dan tanpa hambatan berarti yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat maupun keamanan wilayah Bali. (TB)