Sekaa Teruna atau ST Suralaga Banjar Wangaya Kelod, Denpasar, Bali, menghadapi tantangan berat setelah ogoh-ogoh bertema Murkaning Abdi Jembawan yang mereka kerjakan hangus terbakar pada Minggu, 23 Maret 2025 sore.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WITA ketika ogoh-ogoh berbentuk beruang raksasa setinggi 5,8 meter sedang proses perbaikan tinggi.
Insiden itu dipicu percikan api dari alat las yang mengenai bahan serabut kelapa (coco fiber), yang mudah terbakar. Meski sudah disiagakan lap basah dan ember berisi air, kobaran api sulit dikendalikan akibat tiupan angin yang cukup kencang.
“Kami sudah berusaha mencegah agar api tidak menyebar, tapi karena bahannya mudah terbakar dan ada angin, api cepat menjalar,” kata arsitek ogoh-ogoh, I Nyoman Dedi Suryanata alias Mang Dedi.
Setelah kebakaran tersebut, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, langsung mengunjungi lokasi untuk memberikan dukungan.
Selain memotivasi para anggota STT agar tetap semangat, mereka juga memberikan bantuan dana.
Giri Prasta menyumbang punia Rp 35 juta, sementara Jaya Negara memberikan Rp 10 juta. Sehingga total mereka dapat Rp 45 Juta.
Semangat Baru, Tema Berubah
Setelah berdiskusi dan mengevaluasi kejadian, STT Suralaga memutuskan untuk membangun ogoh-ogoh baru dengan sedikit perubahan tema.
Ogoh-ogoh yang sebelumnya bertajuk Murkaning Abdi Jembawan diubah menjadi Metangi Hidimbaka Jembawa, tetapi tetap mempertahankan karakter beruang sebagai simbol utama.
Proses pengerjaan ulang pun dikebut. Di hari pertama, anggota STT bahkan lembur hingga pukul 05.00 pagi untuk menyelesaikan bagian kepala dan badan ogoh-ogoh.
Pada siang harinya, pengerjaan kembali dilanjutkan dengan harapan bisa selesai sebelum hari Pangerupukan, yang jatuh sehari sebelum Hari Raya Nyepi. (TB)