Patung Angsa Terbesar di Indonesia Jadi Ikon Baru Bendungan Tamblang, Buleleng, Bali

Author:
Share
Istimewa

Bendungan
Tamblang, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali memiliki ikon baru berupa
patung angsa terbesar di Indonesia.

Dua
pasang patung angsa putih raksasa itu kini berdiri megah serta menjadi ikonik
Bendungan Tamblang, Buleleng.

Patung
setinggi 11 meter tersebut memiliki bentangan sayap sekitar 9 meter.

Dua
patung angsa baru saja selesai digarap oleh seorang seniman patung kreatif I
Ketut Putrayasa, asal Banjar Tandeg, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung.

Dalam
pengerjaannya ia melibatkan 30 orang pekerja.

Patung
yang dikerjakan lima bulan tersebut digadang-gadang menjadi patung angsa
terbesar di Indonesia.

Konsep
patung angsa permintaan SNVT Pembangunan Bendungan Balai Wilayah Sungai
Bali-Penida (BWS) tersebut, menggunakan 
kontruksi beton bertulang, dengan posisi angsa diletakan saling
berhadapan pada pintu masuk menuju bendungan Tamblang.

Tampil
elegan, cantik dan mempesona, warna angsa putih dengan ornament hiasan warna
kuning keemasan, symbol mahluk yang disucikan dalam mitologi Hindu.    Konsep pembuatan patung angsa ini
lebih  mengutamakan nilai-nilai kearifan
lokal dan tetap mempertimbangkan bentuk dan 
estetikanya.

Proyek
bendungan ini merupakan proyek strategis nasional (PSN) itu, diproyeksikan juga
untuk menjadi tujuan wisata favorit di Bali Utara.

Saat
dikonfirmasi, seniman I Ketut Putrayasa mengungkapkan rasa syukurnya patung ini
selesai tepat waktu sesuai target yang ditetapkan.

“Angsa
ini bagian dari tiga patung yang akan berdiri di wilayah Bendungan Tamblang,
yakni selain patung angsa, ada pula pembuatan patung burung Jalak Bali yang
juga sudah rampung, dan satu patung Dewi Danu masih dalam tahap perencanaan,”
kata seniman lulusan ISI Denpasar itu.

Ia
menjelaskan, untuk pembangunan patung Dewi Danu dengan tinggi 20 meter akan
berada di lokasi yang sama di wilayah dekat bendungan.

“Dan
juga akan menjadi patung Dewi Danu tertinggi di Bali dan Indonesia,”
ungkapnya.     

Menurut
pria berambut panjang itu, dalam kepercayaan Hindu, Angsa adalah salah satu
awatara atau inkarnasi Wisnu yang disebut dalam kitab Bhagawatapurana.

Angsa
merupakan salah satu awatara yang muncul pada zaman Satyayuga atau zaman
kebajikan.

Kata
Putrayasa, dua buah patung anggsa yang dimuliakan ini menjadi element esthetic
dan di tempatkan pada sisi kiri dan kanan, menjadi pintu gerbang utama (mine
gate) bendungan Tamblang – Sawan Singaraja Bali.

“Pada
umumnya kehadiran bendungan hanya berfungsi sebagai penampung air, namun
bendungan Sawan-Tamblang juga menghadirkan aspek -aspek non formalnya, salah satunya
aspek estetikanya, maka dari itu bendungan Sawan – Tamblang merupakan bendungan
percontohaan serta bendungan terindah di Indonesia dengan pemandangan gunung
dan bukitnya yang memukau,” bebernya.

Putrayasa
menambahkan, tantangan membangun patung berskala besar adalah faktor alam.
Proses pengecoran serta risiko angin menjadi pertimbangan matang.

“Saat
membangun, alam menjadi penentu keberhasilan patung ini bisa diselesaikan
hingga tuntas, pasalnya, kendala di lapangan terkadang  hujan dan angin  kencang sangat berisiko bagi keselamatan
serta  pemasangan material patung,” katanya.

Seniman
yang beberapakali menghelat pameran bersama, terutama pameran instalasi di
ruang publik, baik di dalam negeri maupun luar negeri ini mengaku senang
dipercaya untuk menggarap patung yang akan menjadi kebanggaan Bali Utara itu.

“Semoga
dengan karya ini, saya berharap tempat ini  
menjadi ruang rekreasi baru dan bermanfaat terutama bagi warga
masyarakat, Tamblang dan sekitarnya,” pungkasnya. 

Jika ingin berkenalan lebih jauh dengan pematungnya bisa berkunjung ke laman www.senimanpatungdibali.com. (TB)

   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!