Pemerintah Provinsi Bali kembali mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat setelah maraknya penipuan berkedok giveaway yang mencatut nama Gubernur Bali. Modus ini menyebar cepat melalui pesan WhatsApp hingga panggilan video, memanfaatkan identitas pejabat dan logo instansi untuk mengelabui korban.
Dalam laporan yang dihimpun Pemprov Bali, pelaku menghubungi warga melalui nomor tidak dikenal dan mengklaim sebagai perwakilan Gubernur Bali. Mereka menyebut penerima pesan telah memenangkan hadiah bernilai ratusan juta rupiah.
Untuk memperkuat aksinya, pelaku menampilkan surat palsu berlogo Kementerian Keuangan, Polri, DJP, dan Otoritas Jasa Keuangan. Setelah itu, korban diminta membayar biaya “pengaktifan hadiah” sebesar Rp350.000.
Pemprov Bali menekankan bahwa pemerintah tidak pernah mengadakan giveaway berhadiah uang, terlebih dengan mekanisme pembayaran administrasi. Seluruh pesan, surat, maupun panggilan yang mengatasnamakan pejabat pemerintah dengan dalih hadiah dipastikan penipuan.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, IB Surja Manuaba, meminta masyarakat waspada dan tidak memberikan data pribadi atau mengirimkan uang kepada pihak mana pun yang menghubungi atas nama Gubernur Bali, Wayan Koster. Ia menyebut penggunaan foto pejabat serta kop surat palsu menjadi pola umum yang sering digunakan untuk meyakinkan korban.
Pemprov Bali mengimbau warga untuk segera melaporkan pesan atau panggilan mencurigakan ke kanal resmi pemerintah, kantor kepolisian, atau lapor.go.id. Tindakan cepat dinilai penting agar korban baru dapat dicegah dan jaringan penipu bisa terlacak.
Dengan meningkatnya kasus penipuan digital, pemerintah mengajak masyarakat lebih teliti memverifikasi setiap informasi yang diterima, terutama yang menjanjikan hadiah dalam jumlah besar.
