Penjelasan Pancawara, Bagian-bagian, Hingga Sifat untuk Kelahiran, dari Umanis hingga Kliwon

Author:
Share
Ada total 10 wewaran dalam kepercayaan masyarakat di Bali. Salah satunya yakni Pancawara. 
Pancawara berasal dari kata Panca dan Wara. Panca artinya lima dan Wara atau wewaran adalah ritme hari.
Sehingga Pancawara merupakan siklus lima harian dalam wewaran. 
Kelima bagian-bagian Pancawara ini adalah Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon. Dan menurut kepercayaan, kelimanya berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia.
Dan berikut adalah sifat dari masing-masing bagian Pancawara ini dilansir dari situs Babad Bali.
1. Umanis (Legi)
Memiliki sifat seperti kucing dan tikus. Kucing sosok yang peka, jinak, periang seperti tidak punya beban dan bisa bergaul dengan siapa saja. Namun penuh curiga jika dihalangi.
Sedangkan tikus malam tidak tidur, waspada, sangat berhati-hati, sering kebingungan oleh ulahnya sendiri. Gigitannya berbisa, pendendam. Rezeki besar namun tantangannya juga besar.
2. Paing (Jenar)
Memiliki sifat seperti harimau, yakni jelajahnya jauh, mandiri, kuat menahan lapar. 
Memiliki banyak musuh, berbahaya jika didahului, merasa bersalah jika mendahului, bersih, nafsu birahi besar, dan mudah diperdaya.
3. Pon (Seta, Palguna)
Bersifat seperti kambing, pergi tak terlalu jauh, tidak curiga, sering menanduk keluarganya sendiri, pendek pertimbangannya. 
Kerap mengamuk, berani kepada majikannya. Kalau sedang marah sulit diredakan. Hidupnya tidak berlebihan tetapi berkecukupan.
4. Wage (Cemeng, Kresna, Langking)
Memiliki sifat seperti sapi, menuruti apapun yang diperintahkan majikannya, tetapi makanannya harus disediakan, manja. 
Marah jika terlalu sering dicambuk. Kalau sampai menanduk resikonya besar. Tidak terlalu memburu makanan. Kalau sudah makan lupa kepada saudara. Lurus tindakannya tetapi sering kena fitnah.
5. Kliwon (Kasih)
Memiliki sifat seperti kera dan anjing. Suka kontroversi, pandai berbicara, tajam ingatannya. 
Sifat kera, suka memanjat, galak, tidak bisa jinak, penjelajah. Meskipun diberi makan, masih mau menggigit dan melecehkan si pemberi. Tidak bisa didekati dan diajak berkompromi. 
Untuk sifat anjing, setia dan menurut kepada tuannya, tetapi apapun dimakannya, yang diburu kesenangan saja. Besar ambisinya, tidak banyak rintangannya. (TB)
   

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!